
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan pertemuan dengan paguyuban Jawa Timur di Maluku untuk menyerap aspirasi masyarakat serta memperkuat pasar dagang antardaerah.
Dalam forum silaturahmi yang digelar di Ambon pada Selasa (22/4/2025), Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya mempererat hubungan ekonomi antarprovinsi.
"Misi dagang dan memperkuat pasar antar daerah Maluku dan Jawa Timur merupakan satu kesatuan langkah strategis untuk membuka peluang kerja sama dagang yang lebih luas antara dua provinsi," kata Khofifah.
Silaturahmi dan Penyampaian Aspirasi
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Khofifah tidak hanya membawa aspirasi dari Jawa Timur, tetapi juga menerima berbagai masukan dari pengusaha hingga pelaku UMKM asal Jawa Timur yang kini bermukim di Maluku.
Setidaknya 50 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha dari Maluku terlibat dalam kegiatan ini.
Peserta misi dagang meliputi kalangan BUMD, asosiasi pelaku usaha seperti KADIN, IWAPI, HIPMI, serta UMKM binaan dari masing-masing OPD provinsi.
Misi Dagang Berkelanjutan
Menurut Khofifah, misi dagang ini merupakan yang kedua kalinya setelah pada 2021 sukses dilaksanakan dengan nilai komitmen transaksi mencapai Rp232,7 miliar melalui 49 transaksi dagang.
"Kegiatan ini menjadi bentuk konkret ikhtiar kita dalam memperluas jejaring, memperkuat konektivitas ekonomi antara Jatim dan Maluku, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha lokal," ujar Khofifah.
Ia berharap agenda ini tidak hanya menghasilkan transaksi jangka pendek, tetapi juga membangun pondasi kuat untuk kerja sama ekonomi jangka panjang.
"Kami ingin hubungan dagang ini berkelanjutan, mampu menggerakkan ekonomi lokal, serta membawa kesejahteraan yang lebih merata bagi masyarakat Jawa Timur dan Maluku," tegasnya.
Sebelumnya, kedua pemerintah provinsi telah menggelar Pra-Misi Dagang pada 17 April 2025 secara daring sebagai upaya awal menjajaki peluang kerja sama yang lebih luas.
- Penulis :
- Arian Mesa