
Pantau - TNI Angkatan Udara (TNI AU) secara resmi menghentikan pengoperasian tiga unit pesawat angkut legendaris C-130B Retroff Hercules yang telah beroperasi sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Pesawat dengan nomor registrasi A-1303, A-1304, dan A-1313 ini diberhentikan karena usianya yang dinilai sudah terlalu tua dan tidak lagi layak untuk dioperasikan.
Upacara penghentian operasional ketiga pesawat tersebut digelar pada Rabu di Gedung Serbaguna Nurtanio, Depohar 10, Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Muhamad Tonny Harjono memimpin langsung upacara tersebut.
"Pengabdian panjang pesawat Hercules ini bukan hanya catatan sejarah, melainkan juga telah menempa jati diri TNI Angkatan Udara," kata Marsekal Tonny dalam sambutannya.
Jejak Sejarah dan Pengabdian Hercules C-130B
Pesawat C-130B Retroff Hercules merupakan salah satu alutsista pertama TNI AU yang menjadi tulang punggung dalam misi pengangkutan logistik dan pasukan ke berbagai daerah operasi.
Pesawat ini pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1960 dan berperan aktif dalam sejumlah operasi militer penting seperti Operasi Trikora, Dwikora, dan Seroja.
Alpha 1303 tercatat dalam sejarah sebagai pesawat pertama yang berhasil mendaratkan pimpinan TNI di Tanah Papua pada tahun 1963.
Selain misi militer, pesawat ini juga turut ambil bagian dalam berbagai operasi kemanusiaan, seperti penyaluran bantuan korban Tsunami Aceh tahun 2004, Gempa Palu tahun 2018, hingga erupsi Gunung Semeru pada 2021.
Regenerasi Alutsista TNI AU
Sebagai bagian dari program regenerasi alutsista, TNI AU saat ini telah memiliki sejumlah unit pesawat Hercules generasi terbaru.
Tidak hanya itu, TNI AU juga tengah menantikan kedatangan pesawat angkut modern Airbus A400 serta beberapa unit pesawat tempur Rafale dari Prancis yang dijadwalkan tiba tahun ini.
Langkah ini diambil untuk memperkuat kapabilitas pertahanan udara nasional agar mampu menghadapi tantangan masa depan.
Marsekal Tonny berharap, melalui modernisasi alutsista, TNI AU akan semakin tangguh dalam menjalankan tugas menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.
- Penulis :
- Arian Mesa