
Pantau.com - Indonesia menjadi 'surga' bagi para pengedar narkoba lantaran harga narkoba di Indonesia sangat tinggi, lebih tinggi daripada harga pasaran di negara-negara lain. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Heru Winarko mengatakan tingginya harga tersebut membuat para pengedar berusaha berbagai cara memasukkan barang haram itu ke Indonesia.
"Karena harga di Indonesia luar biasa mahal, pengedar berupaya memasukkan dengan cara apa pun," kata Heru dalam Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Baca juga: Edarkan Sabu 51 Kg Pakai Taksi Online, Seorang WNA Tewas Didor Petugas
Heru mengatakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo fokus pada mengurangi pasokan narkoba dari luar negeri dan memotong permintaan narkoba dari dalam negeri.
Menurut Heru, narkoba adalah musuh bersama yang harus diperangi bersama. BNN mendapatkan mandat dari negara untuk mencegah dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba bersama para pemangku kepentingan lainnya.
"Perang terhadap narkoba bukan hanya tugas BNN, tetapi tugas kita semua. Masalah narkoba ini kita seperti dipukuli terus menerus, tetapi kita hanya bertahan," katanya.
Untuk pencegahan dan pemberantasan narkoba, Heru mengatakan BNN sudah menjalin kerja sama dan koordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya, misalnya Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan dan Kepolisian RI.
"Narkoba juga sudah masuk ke desa-desa. Perlu ada dukungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi agar masyarakat desa bisa menanggulangi narkoba," katanya.
Baca juga: Polres Jakarta Barat Musnahkan 1,3 Ton Ganja dan Sabu 6,3 Kg
Sepanjang 2017, BNN telah mengungkap 46.537 kasus narkoba dan menangkap 58.365 tersangka kasus narkoba dan 34 tersangka tindak pidana pencucian uang yang bersumber dari kasus narkoba.
Dari seluruh kasus itu, barang bukti yang berhasil didapatkan BNN, Polri dan Ditjen Bea Cukai adalah 4,71 ton sabu-sabu, 151,22 ton ganja dan 2.940.748 butir ekstasi.
- Penulis :
- Adryan N