
Pantau - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk menerima semua investor, termasuk perusahaan asal China, Huayou, yang menggantikan LG dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik.
"Intinya, setiap yang investasi di Indonesia kami sambut. Inti poinnya seperti itu", ujar perwakilan Kementerian ESDM.
Pemerintah juga siap memfasilitasi berbagai kendala yang mungkin dihadapi investor selama proses investasi berlangsung.
Asal Negara Bukan Hambatan, Proyek Lanjut dengan Huayou
Pemerintah tidak mempermasalahkan asal negara investor, baik dari Amerika Serikat maupun China, selama investasi tersebut memberikan manfaat bagi Indonesia.
Tri Winarno, Dirjen Minerba Kementerian ESDM, tidak menyebutkan siapa mitra baru Huayou dalam proyek yang sebelumnya dipimpin oleh LG.
"Kalau misalkan business to business, pemerintah tidak bisa ngatur, ya. Silakan saja (bermitra). Yang jelas, kalau ada kendala, permasalahan, disampaikan ke kami, kami fasilitasi", jelasnya.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut bahwa dari total nilai investasi proyek Indonesia Grand Package sebesar 9,8 miliar dolar AS, baru terealisasi 1,2 miliar dolar AS.
Sisanya, sebesar 8,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp145,2 triliun, akan diisi oleh Huayou.
Deputi BKPM Nurul Ichwan menyatakan bahwa pihaknya akan segera bertemu dengan Huayou untuk mematangkan kerja sama tersebut.
"InsyaAllah kalau tidak di minggu ini, minggu depan, kita akan ketemu dengan pihak Huayou-nya, membahas terkait ini, mematangkan", ucap Nurul.
- Penulis :
- Balian Godfrey