
Pantau - PT TBS Energi Utama Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada Jumat, 25 April 2025, dengan salah satu keputusan utamanya adalah pembagian dividen sebesar 10 juta dolar AS, tertinggi sejak perusahaan tercatat di bursa.
"Tahun ini, perseroan menetapkan dividen tertinggi yang pernah dibagikan semenjak tercatat di bursa sebagai wujud apresiasi atas kepercayaan dan dukungan para pemegang saham," kata Direktur Utama TBS Energi Utama Dicky Yordan.
RUPST juga menyetujui sejumlah keputusan penting lainnya, termasuk pengesahan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2024, penggunaan laba bersih, dan perubahan susunan pengurus perseroan.
Perubahan Manajemen dan Fokus Transformasi Hijau
Beberapa perubahan struktur manajemen disepakati dalam RUPST, seperti pengunduran diri Pandu Patria Sjahrir dari posisi Wakil Direktur Utama serta Djamal Attamimi dan Prof Bambang PS Brodjonegoro dari Dewan Komisaris.
Kursi mereka digantikan oleh Yasmin Wirjawan dan Frances Kang, yang kini bergabung sebagai Komisaris Independen.
Susunan pengurus terbaru TBS Energi Utama adalah sebagai berikut:
Direksi:
- Direktur Utama: Dicky Yordan
- Direktur: Alvin Firman Sunanda
- Direktur: Juli Oktarina
- Direktur: Mufti Utomo
- Direktur: Sudharmono Saragih
Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Bacelius Ruru
- Komisaris Independen: Dr. Ahmad Fuad Rahmany
- Komisaris Independen: Yasmin Wirjawan
- Komisaris Independen: Frances Kang
Selain itu, RUPST menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk menyesuaikan modal ditempatkan dan disetor terkait pelaksanaan program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (MSOP/ESOP), serta penetapan honorarium dan tunjangan bagi pengurus perseroan.
Penunjukan akuntan publik untuk audit laporan keuangan tahun buku 2025 juga turut disahkan.
“Keputusan penting yang diambil dalam RUPST hari ini semakin memperkuat landasan kami untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang sejalan dengan strategi berkelanjutan TBS2030 dan menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan,” ujar Dicky.
Arah Baru Menuju Bisnis Hijau
TBS Energi Utama tengah menjalani transformasi besar dari perusahaan berbasis ekstraktif menjadi pelopor bisnis hijau melalui strategi jangka panjang “Towards a Better Society (TBS2030)”.
Strategi ini menargetkan pencapaian netral karbon pada 2030, selaras dengan visi Indonesia mencapai Net Zero Carbon pada 2060.
Portofolio TBS kini fokus pada pengembangan energi bersih, transportasi rendah emisi, dan solusi pengelolaan limbah ramah lingkungan.
Lini usaha perusahaan mencakup pengelolaan limbah, pembangkitan energi terbarukan, kendaraan listrik, serta transisi batu bara dengan pendekatan bertanggung jawab.
TBS beroperasi di sejumlah wilayah Indonesia dan Singapura seperti Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Batam, Lampung, dan Jawa Tengah.
Dengan lebih dari 2.000 karyawan, TBS menegaskan komitmennya untuk terus mendorong keberlanjutan dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
- Penulis :
- Balian Godfrey