
Pantau - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan kolaborasi antara International Finance Corporation (IFC) dengan BUMN Indonesia untuk mendorong pembiayaan inovatif di sektor infrastruktur.
Usulan tersebut disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC, Makhtar Diop, dalam upaya mempererat kerja sama strategis antara Indonesia dan IFC.
Penguatan Kerja Sama dengan IFC di Sektor Prioritas
Sri Mulyani mendorong kolaborasi antara IFC dan BUMN special mission vehicle guna menghadirkan skema pembiayaan inovatif yang juga melibatkan pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur.
Ia menegaskan bahwa IFC telah menjadi mitra penting bagi Indonesia dalam mendukung berbagai agenda pembangunan nasional.
Sri Mulyani juga mengapresiasi komitmen IFC untuk memperkuat dukungannya terhadap sektor-sektor prioritas nasional, termasuk agrikultur dan sanitasi air.
Sri Mulyani menyambut baik fokus perhatian IFC tersebut karena sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Peluang Pembiayaan Inovatif dengan Bank Dunia
Selain bertemu dengan IFC, Sri Mulyani juga berdiskusi dengan Chief Financial Officer World Bank, Anshula Kant, dan Treasurer World Bank, Jorge Familiar, untuk menggali peluang pembiayaan inovatif.
Diskusi tersebut membahas skema pembiayaan yang dapat melibatkan sektor privat secara lebih luas dalam mendukung proyek strategis nasional.
Beberapa proyek yang menjadi fokus antara lain transportasi publik, pengelolaan sampah, dan manajemen air bersih.
Sri Mulyani menekankan pentingnya menjaga prinsip kehati-hatian dan mitigasi risiko dalam setiap bentuk pembiayaan.
Ia menyebut pertemuannya dengan jajaran Bank Dunia sebagai kesempatan penting untuk memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan lembaga keuangan internasional tersebut.
- Penulis :
- Balian Godfrey