
Pantau - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya peran industri jasa boga dalam mendorong penguatan sektor UMKM nasional.
Maman menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) yang digelar di Jakarta, Rabu.
Ia menyebut bahwa mayoritas pelaku industri jasa boga berasal dari kalangan UMKM, dan perkembangan pesat sektor ini memberikan dampak signifikan terhadap penguatan ekosistem UMKM secara keseluruhan.
Dorongan Pemanfaatan Regulasi dan Perhatian Pemerintah
Dalam kesempatan itu, Maman mengajak pelaku usaha jasa boga untuk memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
"Ini adalah kesempatan bagi pengusaha UMKM di bidang jasa boga untuk memanfaatkan ruang affirmative action dalam PP Nomor 7 tahun 2021," ujarnya.
PP tersebut memberikan berbagai kemudahan, seperti penyederhanaan perizinan usaha, perlindungan hukum, serta berbagai bentuk pemberdayaan yang mendukung pertumbuhan koperasi dan UMKM.
Maman juga menyoroti bahwa pemerintah memberikan perhatian besar terhadap sektor jasa boga sebagai salah satu pendorong utama ekonomi rakyat.
Data dan Kontribusi Ekonomi Sektor Jasa Boga
Berdasarkan data tahun 2023, jumlah usaha penyediaan makanan dan minuman di Indonesia mencapai 4,85 juta unit, meningkat sekitar 21 persen dibandingkan tahun 2016.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat bahwa sektor jasa boga telah menyerap tenaga kerja hingga 9,8 juta orang.
Pada tahun yang sama, nilai penjualan dari sektor ini tercatat mencapai Rp998,3 triliun, menunjukkan kontribusi ekonomi yang signifikan terhadap perekonomian nasional.
- Penulis :
- Arian Mesa