
Pantau - Presiden Prabowo Subianto membantah keras anggapan bahwa dirinya adalah “presiden boneka” yang dikendalikan oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa ia tetap memiliki independensi penuh sebagai kepala negara dan tidak dikontrol oleh siapa pun.
"Saya dibilang presiden boneka, saya dikendalikan oleh Pak Jokowi. Seolah-olah Pak Jokowi tiap malam telepon saya. Saya katakan itu tidak benar," ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Senin (5/5/2025) sore.
Ia menjelaskan bahwa dirinya menjalin hubungan baik dengan semua mantan presiden RI, termasuk Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, berkonsultasi dengan mantan pemimpin adalah langkah yang wajar dan bijak dalam mengambil keputusan kenegaraan.
"Konsultasi, minta pendapat, minta saran, beliau 10 tahun berkuasa, saya minta menghadap beliau, gak ada masalah. Saya menghadap Pak SBY, tidak ada masalah. Saya menghadap Ibu Mega, tidak ada masalah," katanya.
Sindiran Soal Ijazah dan Deretan Pejabat Hadir di Sidang Kabinet
Prabowo bahkan berkelakar soal keinginannya berkonsultasi dengan presiden yang telah wafat.
"Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno kalau bisa," ujarnya sambil berseloroh, menyebut juga almarhum Gus Dur yang wafat pada 30 Desember 2009.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyinggung polemik seputar ijazah Jokowi yang sempat menjadi perdebatan publik.
"Masalah ijazah dipersoalkan, nanti ijazah saya ditanya-tanya," ucapnya dengan nada bercanda.
Sidang Kabinet Paripurna kali ini merupakan sidang ketiga sepanjang tahun 2025, setelah sebelumnya digelar pada 21 Maret untuk membahas persiapan Idul Fitri 1446 H.
Sidang yang berlangsung di Kantor Presiden itu turut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan hampir seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih.
Beberapa pejabat yang hadir antara lain Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Menteri Koordinator bidang Hukum Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Turut hadir juga Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar.
Selain itu, sejumlah tokoh lain seperti Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad, Wakil Menteri PPPA Veronica Tan, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, serta Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi juga hadir.
- Penulis :
- Arian Mesa