
Pantau - Produk kopi lokal Maluku bernama Kopi Tuni berhasil menembus pasar nasional melalui ajang pameran Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang digelar di Surabaya, Jawa Timur.
Kopi Tuni menjadi salah satu produk unggulan yang tampil mencolok dalam pameran tersebut dan menarik perhatian para peserta dari berbagai daerah.
Menurut Sekretaris Yayasan Kopi Maluku, Viany Huwae, Kopi Tuni merupakan jenis kopi khas yang tumbuh secara liar di kawasan hutan dan pesisir pantai Maluku.
"Kopi Tuni merupakan kopi khas yang tumbuh liar di hutan-hutan dan pesisir pantai Maluku. Hal ini membuat cita rasa kopi tuni sangat khas dan tergantung pada vegetasi di sekitarnya," kata Viany saat dihubungi dari Ambon, Jumat.
Aroma Unik dan Strategi Pengembangan Kopi Tuni
Keunikan Kopi Tuni terletak pada sistem tumbuhnya yang menerapkan konsep agroforestry atau kehutanan sosial, di mana tanaman kopi tumbuh berdampingan dengan pohon-pohon lain seperti durian, pala, dan cengkeh.
"Kopi tuni tumbuh dengan sistem agroforesty. Jadi kalau dia tumbuh di dekat pohon durian, maka aromanya akan menyerap unsur durian. Begitu juga jika dekat pala atau cengkeh, cita rasanya ikut menyesuaikan dengan pohon di sekitarnya," ujar Viany.
Berkat ciri khas inilah, Kopi Tuni pernah dipilih sebagai souvenir resmi mewakili kawasan Indonesia Timur dalam ajang internasional G20.
Melalui keikutsertaan dalam pameran Apeksi, Kopi Tuni kini tak hanya dikenal di pasar lokal, tetapi juga mulai menarik minat pasar internasional.
Pengembangan Kopi Tuni saat ini tidak difokuskan hanya pada produksi massal, melainkan juga pada pemberdayaan petani kopi di Maluku.
"Kami ingin petani kopi di Maluku menjadi petani milenial yang mandiri dan sejahtera," katanya.
Pemberdayaan ini mencakup edukasi kepada petani mengenai pembibitan, perawatan, hingga proses pemanasan yang masih dilakukan secara manual.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, juga hadir langsung dalam pameran dan memperkenalkan Kopi Tuni kepada para wali kota serta bupati dari seluruh Indonesia.
"Saya jamin, rasanya sangat nikmat dan cocok bagi para pencinta kopi. Saya rekomendasikan siapa pun untuk merasakan sensasi dari kopi tuni ini," ujar Wattimena.
Ia berharap kehadiran Kopi Tuni di tingkat nasional bisa membangkitkan semangat petani di Ambon dan Maluku untuk terus membudidayakan kopi lokal tersebut.
"Saya berharap para petani, khususnya di Kota Ambon dan Maluku, dapat terus membudidayakan kopi tuni untuk memperkenalkan hasil tanaman lokal ke tingkat nasional maupun internasional," tambahnya.
- Penulis :
- Arian Mesa










