Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

SKK Migas Tawarkan Blok Migas Bali dan Kawasan Timur ke Chevron, Potensi Cadangan Capai 15 TCF

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

SKK Migas Tawarkan Blok Migas Bali dan Kawasan Timur ke Chevron, Potensi Cadangan Capai 15 TCF
Foto: Chevron dipertimbangkan garap blok migas besar di Bali dan timur Indonesia, SKK Migas tawarkan cadangan hingga 15 TCF.(Sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri))

Pantau - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Djoko Siswanto, menyatakan pihaknya tengah menyiapkan penawaran blok-blok minyak dan gas bumi (migas) potensial di kawasan Bali dan Indonesia timur kepada perusahaan energi asal Amerika Serikat, Chevron.

Blok-blok yang ditawarkan diklaim memiliki cadangan gas bumi yang sangat besar, dengan potensi mencapai 15 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TCF) atau lebih.

“Kami akan menawarkan potensi di daerah Bali, misalnya kan. Terus di daerah lain, di timur yang potensinya cukup besar,” ujar Djoko.

Chevron Masih Evaluasi, Fokus Eksplorasi dan Investasi Skala Besar

Chevron, yang sebelumnya pernah menjadi pemain besar di sektor migas Indonesia, kini menunjukkan ketertarikan untuk kembali berinvestasi dalam eksplorasi hulu migas nasional.

Djoko menyebut bahwa perusahaan tersebut sedang dalam tahap diskusi awal dengan pemerintah, khususnya untuk mempelajari data-data blok migas yang tersedia.

“Mereka ingin cari yang besar-besar supaya sekalian, potensinya besar, investasi besar, dapatnya juga besar. Mereka masih mencari, mengevaluasi, melihat mana yang Indonesia bisa berikan,” katanya.

Jika Chevron resmi masuk, maka tahap awal yang akan dilakukan adalah eksplorasi—sektor yang Djoko sebut sebagai “high risk” namun berpotensi besar.

Indonesia Tawarkan 60 Blok Migas, Pemerintah Permudah Perizinan

Djoko sebelumnya mengungkapkan bahwa terdapat 25 perusahaan migas dunia, termasuk Shell, Chevron, dan TotalEnergies, yang telah menyatakan minatnya untuk kembali menjajaki potensi migas di Indonesia.

Untuk memfasilitasi minat tersebut, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah strategis, antara lain:

  • Penyediaan data industri hulu migas yang lebih akurat dan transparan,
  • Pemberlakuan ketentuan fiskal yang lebih fleksibel dan kompetitif,
  • Penyederhanaan perizinan dan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Tak hanya itu, Indonesia juga telah meningkatkan sistem keterbukaan data dan konektivitas informasi migas agar lebih mudah diakses investor global.

Sebagai bagian dari strategi nasional energi, pemerintah telah menawarkan 60 blok migas baru untuk periode eksplorasi 2025 hingga 2027, guna meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor energi.

Penulis :
Balian Godfrey