Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Potensi Penyimpanan Karbon Dorong Peran Strategis Indonesia di Kawasan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Potensi Penyimpanan Karbon Dorong Peran Strategis Indonesia di Kawasan
Foto: Indonesia Berpeluang Jadi Pusat Penyimpanan Karbon Asia-Pasifik, Potensi Investasi Energi Terbarukan Terbuka Lebar(Sumber: ANTARA FOTO/Hasrul Said/foc.)

Pantau - Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat penyimpanan karbon utama di kawasan Asia-Pasifik.

Potensi ini dinilai mampu menciptakan peluang investasi besar di sektor energi terbarukan.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Edi Wibowo, dalam Konvensi dan Pameran Asosiasi Perminyakan Indonesia 2025.

Edi menyebutkan bahwa potensi penyimpanan karbon di akuifer salin atau reservoir air di Indonesia mencapai 572,77 gigaton.

Sementara itu, kapasitas penyimpanan di reservoir minyak dan gas yang telah habis mencapai sekitar 4,85 gigaton.

Dengan kapasitas tersebut, Indonesia dinilai layak menjadi pusat regional untuk layanan penyimpanan karbon.

Penyimpanan Karbon dan Energi Terbarukan Jadi Kunci Dekarbonisasi

Penyimpanan karbon diproyeksikan memainkan peran krusial dalam mendukung upaya dekarbonisasi sektor pembangkit listrik, transportasi, dan industri.

Langkah ini sejalan dengan peta jalan pengurangan emisi nasional yang telah dirancang pemerintah.

Strategi Indonesia untuk mencapai target emisi mencakup optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, serta transisi menuju bahan bakar rendah karbon.

Salah satu bahan bakar rendah karbon yang tengah dipromosikan adalah bioenergi berbasis limbah nonmakanan.

Potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia tercatat mencapai lebih dari 3.680 gigawatt.

Namun, hingga saat ini baru sekitar 0,3 persen dari potensi tersebut yang berhasil dimanfaatkan.

Pemerintah terus mendorong pembukaan peluang investasi berskala besar di sektor EBT dengan tetap mengedepankan prinsip ekonomi dan keberlanjutan.

Penulis :
Balian Godfrey