
Pantau - Museum Tionghoa Soekaboemi hadir sebagai ikon baru di Kota Sukabumi, Jawa Barat, menempati kawasan niaga dan kuliner yang ramai di kota yang dijuluki "Nizza Van Java". Didirikan pada tahun 2021 oleh lima tokoh pecinta sejarah, museum ini menjadi sarana pelestarian peninggalan budaya dan sejarah etnis Tionghoa di Indonesia.
Yapsa Dinanthy atau Ambu, seorang sukarelawan sekaligus pemandu museum, menjelaskan bahwa seluruh koleksi berasal dari titipan, sumbangan warga, kolektor benda kuno, hingga pemerhati budaya Tionghoa peranakan.
Empat Lantai Koleksi, Dari Lukisan Cheng Ho Hingga Altar Leluhur
Museum yang terdiri dari empat lantai ini menyimpan ragam koleksi bersejarah dengan nilai budaya tinggi.
Di lantai satu, pengunjung dapat melihat kursi dan meja khas rumah warga Tionghoa tempo dulu, lukisan besar Laksamana Cheng Ho, serta benda rumah tangga tradisional dan gambaran kehidupan masyarakat Tionghoa di masa lalu.
Lantai dua menampilkan koleksi uang kertas dan koin dari era Kerajaan Mataram hingga uang modern, serta altar leluhur lengkap dengan peralatan sembahyang dan pemakaman.
Menurut Yapsa, dahulu masyarakat Tionghoa memakamkan orang yang meninggal bersama barang berharga seperti emas dan uang asli, namun kini kebiasaan itu ditinggalkan karena maraknya pencurian makam. Sebagai gantinya, digunakan replika berupa uang mainan atau tiruan.
Di lantai lainnya, terdapat dokumen tua milik warga Tionghoa dan koleksi tengkorak serta spesimen hewan buruan dari era kolonial Belanda.
Rooftop museum kerap digunakan sebagai tempat pertemuan komunitas sejarah, dan menyuguhkan panorama Kota Sukabumi yang memperlihatkan keharmonisan antarumat beragama—terlihat dari keberadaan kelenteng yang berdampingan dengan masjid dan gereja.
Museum Tionghoa Soekaboemi kini menjadi pusat edukasi sejarah dan budaya, tidak hanya bagi masyarakat Sukabumi, tapi juga pelajar dan pecinta budaya dari berbagai daerah.
Yapsa berharap museum ini mampu menumbuhkan pemahaman sejarah yang lebih mendalam dan mendorong pelestarian warisan budaya bangsa.
- Penulis :
- Balian Godfrey