
Pantau - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) aktif mempromosikan semangat kolaborasi dalam rangkaian acara World Health Assembly (WHA) ke-78 yang digelar di Jenewa, Swiss.
Tujuan utama dari promosi ini adalah untuk memperkuat posisi dan komitmen Indonesia dalam mendukung agenda kesehatan global bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen memberikan kontribusi nyata dalam transformasi sistem layanan kesehatan nasional serta mendukung inisiatif global WHO.
Inisiasi Collaborating Center dan Dukungan Finansial Global
Dalam pertemuan bilateral bersama Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Indonesia mendorong percepatan pendirian WHO Collaborating Center di bidang keperawatan dan kebidanan.
Fasilitas tersebut dirancang untuk meningkatkan kualitas tenaga medis di tingkat nasional dan regional serta melibatkan Poltekkes Kemenkes dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Indonesia juga menyatakan komitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan negara-negara Pasifik seiring perpindahan keanggotaan dari WHO Wilayah Asia Tenggara ke Wilayah Pasifik Barat (WPRO).
Menkes menyambut baik tercapainya konsensus dalam negosiasi Pandemic Agreement yang akan disahkan secara global sebagai landasan penanganan krisis kesehatan masa depan.
Isu penting lainnya dalam WHA ke-78 mencakup pendanaan kesehatan global dan penyesuaian struktur anggaran WHO untuk periode 2026–2027, menyusul penarikan sebagian dukungan dari Amerika Serikat.
WHO telah menghimpun komitmen investasi sebesar 1,7 miliar dolar AS dari 70 donor internasional.
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang berkontribusi signifikan melalui komitmen pendanaan sebesar 30 juta dolar AS, yang pertama kali diumumkan oleh Presiden Prabowo dalam KTT G20 tahun 2024 di Rio de Janeiro, Brasil.
- Penulis :
- Balian Godfrey