Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Cegah Pneumonia, Arzeti Bilbina Ingatkan Jamaah Haji Terapkan Protokol Kesehatan Secara Disiplin

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Cegah Pneumonia, Arzeti Bilbina Ingatkan Jamaah Haji Terapkan Protokol Kesehatan Secara Disiplin
Foto: Arzeti Bilbina imbau jamaah haji disiplin prokes setelah 99 calon haji dilaporkan terserang pneumonia di Tanah Suci.(Sumber: ANTARA/Asep Firmansyah.)

Pantau - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, mengingatkan seluruh jamaah haji Indonesia untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah pneumonia, menyusul laporan Kementerian Kesehatan tentang 99 calon haji yang terserang penyakit tersebut selama berada di Tanah Suci.

Tindakan preventif yang dianjurkan meliputi penggunaan masker, mencuci tangan secara rutin, dan menjaga hidrasi tubuh selama pelaksanaan ibadah.

"Kami berharap jamaah haji lainnya benar-benar menerapkan protokol kesehatan sebagai bagian ikhtiar diri untuk mencegah diri agar tak terkena penyakit pneumonia,” ujar Arzeti.

Peran Petugas Haji dan Kondisi Rentan Jamaah Lansia

Arzeti juga meminta petugas haji, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), serta para pendamping jamaah agar aktif mengingatkan jamaah untuk disiplin menjaga protokol kesehatan selama berada di Arab Saudi.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas meningkatnya jumlah kasus pneumonia yang dialami oleh jamaah haji Indonesia.

Ia menyatakan keprihatinan atas kondisi tersebut dan turut mendoakan kesembuhan para jamaah yang sedang menjalani perawatan.

Menurutnya, kelelahan fisik dan suhu panas ekstrem di Tanah Suci merupakan faktor risiko utama penyebab pneumonia, terutama bagi kelompok lanjut usia dan jamaah dengan penyakit penyerta (komorbid).

Penanganan Medis dan Kesiapsiagaan Petugas

Arzeti menekankan pentingnya kesiapsiagaan tenaga medis dalam menangani kasus pneumonia secara cepat dan efektif.

Ia juga meminta agar sosialisasi protokol kesehatan dilakukan secara berkelanjutan selama masa haji.

Selain itu, ketersediaan obat-obatan dan sarana penunjang kesehatan lainnya juga harus dijamin untuk mendukung penanganan darurat di lapangan.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan bahwa 99 kasus pneumonia tersebut tersebar di berbagai sektor dan kelompok terbang (kloter).

Para jamaah yang mengalami gangguan kesehatan telah dirujuk ke rumah sakit di Makkah dan Madinah untuk mendapatkan perawatan intensif.

Pneumonia sendiri merupakan peradangan pada alveoli paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, dan dapat menjadi fatal bila diderita oleh orang dengan kondisi kesehatan yang lemah.

Penulis :
Balian Godfrey