Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Olah Sabut Kelapa Jadi Coconet dan Cocopeat, Antam Dorong Reklamasi Berbasis Komunitas

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Olah Sabut Kelapa Jadi Coconet dan Cocopeat, Antam Dorong Reklamasi Berbasis Komunitas
Foto: Antam kembangkan Program Kelapa Terpadu, solusi hijau untuk reklamasi dan ekonomi lokal(Sumber: ANTARA/HO-ANTAM.)

Pantau - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengembangkan Program Kelapa Terpadu di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Maluku Utara sebagai bagian dari komitmen pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Program ini memanfaatkan limbah sabut kelapa untuk mendukung reklamasi lahan pascatambang dan sekaligus meningkatkan nilai ekonomi bagi petani kelapa.

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, menyebut program ini sebagai inovasi berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan dalam praktik pertambangan.

Sabut kelapa diolah menjadi tiga produk utama, yaitu jaring serabut kelapa (coconet) untuk reklamasi kontur tanah, media tanam organik (cocopeat), dan pengganti polybag tanaman (cocopot).

"Program Kelapa Terpadu tidak hanya membantu proses reklamasi lahan, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan bagi petani kelapa. Ini merupakan solusi yang saling menguntungkan bagi lingkungan dan masyarakat", ujar Syarif.

Libatkan Petani dan Perempuan, Program Dukung SDGs dan Green Mining

Berdasarkan Laporan Keberlanjutan Antam 2024, program ini telah melibatkan 32 mitra petani kopra sebagai penerima manfaat langsung.

Hingga saat ini, program telah mendukung reklamasi lebih dari 41.100 meter persegi lahan pascatambang.

Pada tahun 2024, Antam mulai mereplikasi program dengan membangun rumah produksi coconet di Desa Baburino, Maluku Utara.

Rumah produksi tersebut dijalankan oleh kelompok baru beranggotakan lima orang yang mayoritas adalah perempuan.

Keterlibatan perempuan dalam program ini dinilai memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan program di tingkat komunitas lokal.

Program Kelapa Terpadu menjadi contoh nyata dari penerapan prinsip green mining di sektor pertambangan Indonesia.

Inovasi berbasis potensi lokal ini tidak hanya menjawab tantangan reklamasi lahan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah tambang.

Program ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam pengelolaan lingkungan dan pengurangan kemiskinan.

Penulis :
Balian Godfrey