
Pantau - Bank Pembangunan Asia (ADB) mengumumkan akan meningkatkan total investasinya di kawasan BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area) hingga 40 miliar dolar AS pada tahun 2030 untuk memperkuat ketahanan pangan dan integrasi energi.
Komitmen Jangka Panjang ADB untuk Ketahanan Pangan dan Ketangguhan Kawasan
Pengumuman ini disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BIMP-EAGA ke-16 yang digelar di Kuala Lumpur, Selasa, 27 Mei 2025.
Presiden ADB, Masato Kanda, menyatakan bahwa ketahanan pangan, ketangguhan wilayah pesisir, dan integrasi energi regional merupakan tiga pendorong utama untuk mencapai pertumbuhan dan ketahanan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Ia menekankan bahwa meskipun BIMP-EAGA dikenal sebagai lumbung pangan ASEAN, sektor pertanian, perikanan, dan ekosistem lautnya kini menghadapi ancaman serius dari perubahan iklim.
ADB berkomitmen untuk mendukung kawasan ini melalui pembiayaan, panduan kebijakan, pelaksanaan proyek, dan peningkatan kapasitas.
Di Filipina, ADB telah mengalokasikan 500 juta dolar AS untuk pengembangan sektor pertanian dan merencanakan tambahan 400 juta dolar AS untuk mendukung ekosistem laut dan ekonomi biru.
Di Indonesia, ADB mendukung pengurangan pencemaran plastik laut serta pengembangan industri akuakultur dengan total dana mencapai 600 juta dolar AS.
ADB juga menyoroti pentingnya integrasi energi sebagai prioritas kawasan dengan komitmen menyediakan hingga 10 miliar dolar AS untuk pengembangan ASEAN Power Grid.
Fokus pengembangan ASEAN Power Grid meliputi interkoneksi lintas perbatasan, perluasan jaringan listrik nasional, dan investasi dalam energi terbarukan.
ADB juga menargetkan ekspansi pembiayaan di sektor perdagangan dan rantai pasokan ASEAN hingga lebih dari 2,5 miliar dolar AS per tahun pada 2030.
BIMP-EAGA sendiri didirikan pada tahun 1994 sebagai inisiatif regional untuk mempercepat pembangunan di wilayah terpencil dan kurang berkembang dari empat negara anggotanya.
- Penulis :
- Balian Godfrey