
Pantau - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa negara akan selalu hadir untuk warga lanjut usia (lansia) melalui berbagai program perlindungan sosial yang berpihak pada kelompok rentan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Puncak Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025 yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Negara Besar Adalah yang Menghormati Lansia
"Lansia bukanlah beban bangsa, kami ingin lansia menua dengan bahagia bukan dengan air mata, kami ingin mereka tersenyum bukan tersingkirkan".
Gus Ipul menegaskan bahwa negara besar adalah negara yang menghormati orang tua, dan kehadiran pemerintah harus dirasakan hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Berbagai program Kementerian Sosial untuk lansia meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah menjangkau lebih dari 5 juta lansia, Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi 8 juta lansia, serta bantuan ATENSI yang telah disalurkan kepada 156.042 lansia.
Seluruh program tersebut berbasis pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sesuai dengan arahan dalam Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025, demi memastikan bantuan sosial tepat sasaran.
Program untuk lansia akan terus ditingkatkan sesuai arahan Presiden Prabowo, dengan fokus utama pada lansia kurang mampu dan terlantar.
Jember Jadi Simbol Komitmen Pemerintah
Kabupaten Jember dipilih sebagai lokasi peringatan HLUN 2025 karena merupakan wilayah prioritas dengan jumlah lansia mencapai 415.353 jiwa.
Sebanyak 1.723 lansia di Jember telah tercatat sebagai penerima program permakanan hingga April 2025.
"Hari ini kami bersama-sama di sini untuk menyelenggarakan HLUN tahun 2025, berkumpul bukan hanya sekedar merayakan Hari Lanjut Usia Nasional, kami sedang mempertegas komitmen bahwa negara akan terus hadir di tengah orang tua".
Rangkaian kegiatan HLUN dimulai dengan gerak jalan lansia, senam massal, serta pelayanan kesehatan terpadu.
Gus Ipul juga meninjau berbagai layanan sosial, termasuk layanan administrasi kependudukan dan pameran kreativitas lansia, bersama Bupati Jember Muhammad Fawait.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Fawait menyampaikan bahwa Jember merupakan daerah dengan angka kemiskinan kedua tertinggi di Jawa Timur.
Presiden Prabowo telah memerintahkan Menteri Sosial untuk bersinergi dengan Pemkab Jember dalam percepatan pengentasan kemiskinan.
"Kami berkomitmen 5 tahun ke depan kemiskinan di Jember akan ditekan dan perlu diketahui Jember mempunyai angka kemiskinan kedua tertinggi di Jatim, sehingga dengan sinergi antara Kemensos dan pemerintah daerah, mari sama-sama entaskan kemiskinan".
- Penulis :
- Balian Godfrey