billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemensos Siapkan Penyandang Disabilitas Jadi Koki di Program Makan Bergizi Gratis

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemensos Siapkan Penyandang Disabilitas Jadi Koki di Program Makan Bergizi Gratis
Foto: (Sumber: Menteri Sosial Saifullah Yusuf (kiri) meninjau fasilitas dapur yang digunakan untuk melatih keterampilan anak-anak disabilitas peserta didik Kampus LSPR Institute of Communication and Business di Jakarta, Jumat (24/10/2025) ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo.)

Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) membuka peluang besar bagi penyandang disabilitas untuk diberdayakan sebagai tenaga kerja di bidang kuliner, termasuk sebagai koki dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Dimulai dari Kerja Sama Pelatihan dengan LSPR

Rencana ini disampaikan langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat melakukan kunjungan ke Kampus LSPR Institute of Communication and Business di Jakarta pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Kampus LSPR diketahui memiliki fasilitas pelatihan kuliner yang dirancang khusus untuk peserta didik penyandang disabilitas.

“Pendidikan itu penting. Nanti kami lihat peluangnya ya, tapi yang pertama kami akan coba kerja sama di Kementerian Sosial dulu untuk melihat hasilnya nanti seperti apa. Kalau hasilnya baik, akan kita dorong ke tempat-tempat lain termasuk itu (SPPG),” ujar Saifullah.

Menurutnya, sistem pelatihan di LSPR terbukti mampu mengembangkan keterampilan memasak dan pengolahan makanan bagi penyandang disabilitas, tidak hanya dalam kerangka pendidikan formal, tetapi juga melalui praktik keterampilan langsung.

Pelatihan serupa direncanakan akan diterapkan di unit-unit pelatihan dan sentra milik Kemensos, sebagai upaya memperluas dampak pemberdayaan di berbagai wilayah.

Bangun Ekosistem Pelatihan Inklusif dan Akses Kerja

Kemensos juga merancang program pembelajaran untuk pegawai dan instruktur agar dapat belajar langsung di Kampus LSPR.

Tujuannya adalah untuk memperkuat kapasitas pelatihan yang lebih inklusif dan ramah terhadap penyandang disabilitas.

Saifullah menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi pemberdayaan berkelanjutan.

Strategi tersebut diharapkan mampu membuka akses kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas, baik di lembaga sosial, industri perhotelan, maupun usaha kuliner mandiri.

"Kementerian Sosial sudah memberikan perlindungan dan jaminan lebih dari 1 juta penyandang disabilitas. Rehabilitasi sosial maupun rehabilitasi medis. Nah yang terakhir pemberdayaan seperti kita lakukan ini," jelasnya.

Dengan langkah ini, Kemensos menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif serta meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.

Penulis :
Aditya Yohan