Pantau - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mempercepat penyelesaian pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan dan memperkuat kedaulatan wilayah negara.
Dody menegaskan bahwa Kementerian PU berkomitmen menyelesaikan seluruh tahapan pembangunan PLBN sesuai standar kualitas yang ditetapkan.
Koordinasi lintas sektor, terutama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), terus ditingkatkan agar pelaksanaan proyek berjalan lancar dan tepat waktu.
Kementerian PU mendapat mandat untuk mempercepat penyelesaian tiga PLBN yang belum selesai dalam gelombang II, yaitu PLBN Long Midang, PLBN Oepoli, dan PLBN Sei Kelik.
Selain membangun fasilitas utama PLBN, Kementerian PU juga bertanggung jawab atas infrastruktur pendukung seperti pembangunan jalan akses yang menghubungkan PLBN dengan jaringan jalan nasional.
Tahapan Pembangunan PLBN dan Rencana Gelombang III
Sejak 2015, proyek pembangunan PLBN terbagi dalam dua gelombang besar.
Gelombang I mencakup pembangunan 7 PLBN berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 6 Tahun 2015 yang seluruhnya telah selesai dan diresmikan.
Gelombang II mencakup 11 PLBN berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 2019, dari mana 8 di antaranya telah selesai dibangun.
Pemerintah kini merencanakan pembangunan gelombang III yang mencakup 8 PLBN baru di berbagai wilayah strategis perbatasan, yaitu:
- Temajuk (Kalimantan Barat)
- Sei Maranggis (Kalimantan Utara)
- Pulau Marore dan Pulau Miangas (Sulawesi Utara)
- Maritaing (Nusa Tenggara Timur)
- Waris (Papua)
- Distrik Botom/Kwirok Timur/Tarub (Papua Pegunungan)
- Pulau Lirang/Pulau Wetar (Maluku)
Usulan pembangunan gelombang III telah diajukan ke Presiden dan masih menunggu keluarnya instruksi presiden (inpres) baru sebagai dasar pelaksanaan proyek.
- Penulis :
- Balian Godfrey
