
Pantau - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan bahwa dinamika ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan lapangan kerja semata.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, yang menyebut bahwa meskipun beberapa sektor mengalami kontraksi, terdapat pula sektor-sektor lain yang justru tumbuh pesat.
Sektor yang mencatatkan pertumbuhan signifikan antara lain teknologi digital, ekonomi kreatif, logistik, layanan kesehatan, green jobs, dan gig economy.
Sektor-sektor ini dinilai memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja, khususnya dari kalangan generasi muda yang adaptif terhadap perubahan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai lebih dari 149 juta orang.
Angka ini meningkat sekitar 2 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya, sebagian besar berasal dari lulusan baru tingkat SMA/SMK hingga perguruan tinggi.
Job Fair Jadi Solusi, Tapi Perlu Manajemen yang Tertib
Kemnaker juga mencatat tingginya antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaraan job fair atau bursa kerja di berbagai daerah.
Kegiatan ini diminati oleh lulusan baru, masyarakat yang belum bekerja, serta pencari kerja yang ingin kembali bekerja setelah resign atau terdampak PHK.
Namun, Sunardi menekankan bahwa job fair harus diselenggarakan secara matang dan tertib agar benar-benar efektif sebagai jembatan antara pencari kerja dan penyedia kerja.
Aspek teknis dalam pelaksanaan job fair yang perlu diperhatikan mencakup pengaturan alur keluar-masuk pengunjung, pengelolaan area parkir, penyediaan toilet umum, penempatan posko kesehatan, serta pengamanan dari aparat dan petugas lapangan.
Selain itu, sistem pendaftaran daring diperlukan untuk mengendalikan jumlah peserta dan mencegah kerumunan.
"Job fair adalah salah satu bentuk fasilitasi pemerintah untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan penyedia kerja di satu tempat," ujar Sunardi.
Karena itu, ia menekankan pentingnya desain pelaksanaan yang tertib dan terorganisir agar tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai secara optimal.
- Penulis :
- Balian Godfrey