Pantau - Sebuah video berdurasi dua menit beredar di Facebook dengan narasi menyesatkan bahwa Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) mengakui ijazah Presiden Joko Widodo palsu.
Video tersebut berisi potongan tangkapan layar dari berbagai sumber, termasuk potongan video YouTube yang diberi judul provokatif “Rektor UGM akui semua kecurangan, mengaku dibayar Jokowi.”
Narasi dalam unggahan menyebut:
“PROSES REKTOR DAH MENGAKUI IZASAH NYA PALSU…paniiiik jokowi,,,,, Rektor UGM akhirnya sadar takut dosa dan takut adzab Allah akhirnya mengakui bahwa ijazah jokowi palsu, dan rektor itu akui telah di bayar jokowi.”
Faktanya, tidak ada satu pun pernyataan dalam video tersebut yang menyebut ijazah Presiden Jokowi palsu.
Pernyataan Rektor UGM Dibelokkan dari Konteks Asli
Dalam video yang sebenarnya, Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia justru secara tegas menyatakan bahwa Joko Widodo merupakan alumni Program Studi Kehutanan UGM angkatan 1980 dan lulus tahun 1985.
Potongan video dalam unggahan hoaks tersebut identik dengan rekaman resmi Liputan6 tahun 2022 berjudul “Ijazah Presiden Jokowi Digugat, Rektor UGM Pastikan Keaslian Ijazah | Liputan 6.”
Dalam video itu, Prof. Ova Emilia menegaskan keaslian ijazah Jokowi dan menolak tudingan palsu.
Pada April 2025, pihak UGM kembali menegaskan kesiapan membuka seluruh dokumen akademik Jokowi dalam proses hukum, jika diminta oleh pengadilan.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro, menyatakan bahwa semua data akademik Presiden Jokowi tersimpan dengan lengkap dan valid.
“Joko Widodo tercatat dari awal hingga akhir menjalani Tridarma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada. Kami memiliki bukti, surat, dan dokumen yang lengkap di Fakultas Kehutanan.”
Kesimpulan
Video yang mengklaim Rektor UGM mengakui ijazah Presiden Joko Widodo palsu adalah hoaks.
Potongan dalam video telah dimanipulasi dan disebarkan dengan narasi yang tidak sesuai dengan konteks dan isi pernyataan aslinya.
- Penulis :
- Balian Godfrey
