
Pantau - Kota Pontianak resmi bergabung sebagai kota ke-15 dalam program akselerasi digital #KotaMasaDepan yang merupakan kolaborasi antara Grab Indonesia, OVO, dan Kementerian Usaha Kecil Menengah (UMKM) Republik Indonesia.
Peluncuran program dihadiri oleh Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman, bersama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Program ini juga melibatkan dukungan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan Pemerintah Kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak menyampaikan bahwa digitalisasi telah menjadi elemen penting dalam pertumbuhan UMKM sejak pandemi.
Pemerintah Kota terus mendorong pelaku UMKM agar mampu beradaptasi dengan teknologi digital untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi usaha.
Salah satu bentuk dukungan konkret adalah pembangunan rumah kemasan gratis bagi UMKM pemula agar produk lokal bisa bersaing di pasar nasional.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan wajib bagi pelaku UMKM.
Ia menyampaikan bahwa UMKM saat ini menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.
Pemerintah berkomitmen mendorong transformasi digital UMKM melalui pelatihan, fasilitasi teknologi, serta integrasi dalam ekosistem digital nasional.
Program #KotaMasaDepan di Pontianak mengusung tema "Berani Digital".
Program ini menargetkan ratusan pelaku UMKM binaan Dinas Koperasi Kota Pontianak.
Sebagian pelaku UMKM telah mengikuti pelatihan daring pada 23 Mei 2025 yang mencakup materi ekosistem digital, pengembangan bisnis melalui platform digital, strategi pemasaran, dan pemanfaatan fitur marketplace.
Selain pelatihan daring, disediakan pula pelatihan tatap muka, pendampingan pengurusan sertifikat halal, serta sesi berbagi pengalaman dari pelaku usaha yang telah sukses di ranah digital.
- Penulis :
- Balian Godfrey