Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dari Pembatas Lahan Jadi Sumber Pendapatan, Biomassa Dorong Energi Bersih dan Lapangan Kerja

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Dari Pembatas Lahan Jadi Sumber Pendapatan, Biomassa Dorong Energi Bersih dan Lapangan Kerja
Foto: Co-Firing Kayu Gamal di PLTU Buka Peluang Ekonomi Baru bagi Warga Konawe Selatan

Pantau - Warga Desa Watudemba, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, antusias memanfaatkan pohon gamal sebagai bahan baku co-firing biomassa di PLTU Nii Tanasa.

PT Senator Karya Meneges (SKM), mitra PLN Energi Primer Indonesia, membeli dahan dan ranting gamal dari warga sejak 2023.

Setiap satu pengangkutan kayu dengan mobil bak terbuka dapat menghasilkan Rp150 ribu bagi warga.

Pohon gamal kini dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan dapat dipanen setiap enam bulan.

Kepala Desa Watudemba, Nerni, menyebut program ini membuka lapangan kerja dan menambah penghasilan warga.

Selain gamal, limbah kayu akasia juga diterima oleh PT SKM yang mampu menampung hingga 50 ton kayu per hari.

PLTU Nii Tanasa Kembangkan Energi Bersih dari Biomassa

PLTU Nii Tanasa mulai menerapkan co-firing biomassa sejak 2021 dan konsisten sejak 2023.

Pada 2024, produksi listrik dari biomassa mencapai 8.500 MWh, dan Januari–April 2025 sekitar 4.000 MWh.

Target produksi listrik dari co-firing pada akhir 2025 mencapai 12.000 MWh.

Komposisi bahan bakar saat ini terdiri dari 97 persen kayu gamal dan 3 persen cangkang sawit.

Uji coba pembakaran 100 persen biomassa menunjukkan hasil aman, meski masih perlu studi lebih lanjut.

Manager Unit Pembangkit Kendari, Moh. Furqon Akhsani, menegaskan bahwa co-firing adalah bentuk komitmen PLN Nusantara Power menuju net zero emission 2060.

Kayu gamal dicacah dan dimasukkan ke dalam boiler untuk menghasilkan uap sebagai sumber tenaga listrik ramah lingkungan.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Tria Dianti