Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bane Raja Manalu Dorong Kejelasan Nomenklatur demi Kelestarian Geopark Kaldera Toba

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Bane Raja Manalu Dorong Kejelasan Nomenklatur demi Kelestarian Geopark Kaldera Toba
Foto: Status Geopark Kaldera Toba Terancam, DPR Minta Kepastian Pengelolaan (Sumber: ANTARA/HO-DPR.)

Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu, meminta agar pengelola Danau Toba mempertahankan status Geopark Kaldera Toba yang telah diakui oleh UNESCO, mengingat pentingnya status ini bagi berbagai sektor.

Menurut Bane, pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata, pengembangan ekonomi lokal, pelestarian lingkungan, peningkatan kesadaran akan warisan geologi, serta pendidikan berbasis wisata atau eduwisata.

"Status global geopark adalah pemuliaan lingkungan, pemuliaan ekosistem, mustahil kita dapat dan pertahankan status global geopark jika ekosistemnya rusak", ujar Bane menekankan pentingnya menjaga kelestarian kawasan Danau Toba.

Sorotan Terhadap Kejelasan Struktur Pengelola

Bane menilai bahwa posisi Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark saat ini mengambang dan tidak memiliki kejelasan struktur organisasi.

Pada pemerintahan sebelumnya, badan ini berada di bawah Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, namun kini nomenklatur kementerian tersebut sudah tidak ada lagi.

"Kami sebagai wakil rakyat akan mendorong kepastian nomenklaturnya, karena kalau nomenklaturnya tidak jelas berinduk ke mana, maka tidak ada kepastian anggaran. Tanpa anggaran, enggak mungkin ini bisa berjalan sesuai yang diinginkan", tegas Bane.

UNESCO sendiri telah memberikan peringatan kepada pengelola Geopark Kaldera Toba agar segera memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Meski demikian, Bane tetap optimistis terhadap kinerja pengelola baru.

"Mudah-mudahan mereka bisa mengerjakan apa yang jadi kewajiban yang disampaikan UNESCO di sisa waktu ini", ujarnya.

Upaya Pemenuhan Syarat UNESCO dan Harapan Baru

Sebagai bagian dari upaya mempertahankan status geopark, pengelola berencana menyelesaikan pemasangan visibilitas di 16 titik kawasan Danau Toba.

Pemasangan visibilitas ini mencakup pembangunan gerbang, monumen, dan panel interpretasi, yang merupakan salah satu syarat utama dari UNESCO.

Tak hanya itu, Bane juga menyampaikan perkembangan positif terkait temuan baru di kawasan Danau Toba.

"Dan juga ada penemuan site baru di beberapa wilayah yang akan dicek langsung oleh UNESCO. Ini kabar baik, kita harus saling bantu agar ini bisa terwujud", tambahnya.

Penulis :
Balian Godfrey

Terpopuler