
Pantau - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah berkolaborasi menyusun buku panduan pelaksanaan ibadah haji berjudul Responsible Green Hajj sebagai langkah nyata mendorong haji yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Anggota BPKH, Harry Alexander, menjelaskan bahwa Green Hajj adalah inisiatif untuk menyadarkan jamaah agar ibadah yang dilakukan tidak meninggalkan jejak ekologis yang merusak.
Buku ini dirancang memadukan nilai-nilai syariah, akidah, dan akhlak dengan praktik ramah lingkungan selama haji.
Beberapa contoh praktik yang dianjurkan antara lain mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, membawa perlengkapan ibadah yang ramah lingkungan, serta memilih oleh-oleh secara bijak agar tidak menimbulkan limbah berlebihan.
Indonesia Pelopor Haji Berkelanjutan, Sasar Generasi Muda
Konsumsi air oleh jamaah di Arab Saudi juga menjadi fokus perhatian dalam panduan ini.
Edukasi akan diberikan mengenai penggunaan shower untuk mandi secara hemat serta pemanfaatan semprotan air kecil untuk wudu yang efisien.
Buku Responsible Green Hajj akan diterbitkan dalam tiga bahasa—Indonesia, Inggris, dan Arab—untuk memperluas dampak panduan ini secara internasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pelopor diplomasi haji berwawasan lingkungan.
Harry menegaskan bahwa tradisi kebersihan adalah bagian dari iman, dan Indonesia ingin menjadi contoh global dalam hal ini.
Strategi ini juga menyasar generasi muda (Gen Z) yang dinilai memiliki kepedulian tinggi terhadap isu spiritual dan lingkungan.
Sebagai bagian dari pendekatan digital, BPKH telah meluncurkan aplikasi mobile untuk digitalisasi layanan haji demi menjangkau kalangan muda.
“Haji bukan hanya urusan orang tua atau pensiunan, tapi juga relevan dan membanggakan bagi generasi masa kini,” ungkap Harry.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung, menambahkan bahwa buku ini akan mencakup panduan pengurangan sampah plastik, etika konsumsi, logistik berkelanjutan, dan pemahaman haji sebagai rahmatan lil alamin.
Azrul menyoroti fakta bahwa Indonesia adalah negara pengirim jamaah haji terbesar di dunia, dan setiap tahunnya lebih dari 17.000 ton sampah dihasilkan dari kegiatan haji.
Panduan ini diharapkan menjadi kontribusi konkret Muhammadiyah dalam mendorong praktik ibadah yang lebih peduli terhadap bumi.
- Penulis :
- Balian Godfrey