
Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa Hari Raya Idul Adha adalah sarana penting untuk menyucikan jiwa dan memperkuat akhlak mulia dalam kehidupan umat Islam.
Dalam khutbah Idul Adha 1446 Hijriah yang disampaikan di Kota Tangerang Selatan, Abdul Mu’ti menyebut bahwa Idul Adha merupakan syariat dan risalah Islam yang diturunkan Allah sebagai bentuk kasih sayang-Nya untuk seluruh umat manusia.
Ia mengajak seluruh umat menjadikan Idul Adha sebagai wujud ketakwaan dan puncak keikhlasan tertinggi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Abdul Mu’ti menyampaikan tiga tujuan utama Hari Raya Idul Adha, merujuk pada kitab karya Prof Ahmad Zahro.
Pertama, Idul Adha menjadi sumber kebahagiaan.
Kedua, menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama manusia.
Ketiga, menjadi wujud penegakan keadilan dan penciptaan maslahat hakiki bagi seluruh umat.
Kurban: Simbol Pemurnian Diri dan Pemutus Sekat Sosial
Abdul Mu’ti menekankan bahwa ibadah kurban bukan hanya ritual, tetapi wujud nyata dari keimanan dan ketakwaan yang mendalam.
Ia menjelaskan bahwa substansi kurban adalah untuk membersihkan jiwa, membunuh sifat kebinatangan, menebas keegoisan, serta memupus sekat-sekat sosial yang memecah belah masyarakat.
Kurban diharapkan mampu membangun kohesi sosial dan menghadirkan kerahmatan dalam kehidupan bersama.
Abdul Mu’ti juga mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya.
Ia berharap Idul Adha menjadi fondasi kuat dalam membentuk pribadi yang bertakwa dan berguna bagi bangsa serta negara.
- Penulis :
- Balian Godfrey