
Pantau - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merespons cepat berbagai persoalan pertanian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, khususnya terkait kerusakan jaringan irigasi dan tingginya harga pupuk yang dikeluhkan petani.
“Kami memastikan akan segera menindaklanjuti sejumlah persoalan pertanian di Kabupaten Lumajang, mulai dari perbaikan infrastruktur irigasi hingga penataan distribusi pupuk bersubsidi,” ujar Andi Amran.
Pemerintah pusat akan memperkuat pengawasan distribusi pupuk agar program subsidi benar-benar tepat sasaran dan tidak merugikan petani.
Kementerian Pertanian juga akan mengevaluasi pelaksanaan distribusi pupuk dan mengambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Irigasi Terdampak Erupsi Semeru dan Harapan Petani Lumajang
Terkait infrastruktur irigasi, Kementerian Pertanian akan segera berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga teknis lainnya untuk memulihkan jaringan irigasi yang terdampak bencana alam.
Bupati Lumajang Indah Amperawati mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih ada empat jaringan irigasi yang belum berfungsi optimal sejak erupsi Gunung Semeru pada 2021.
Gangguan tersebut berdampak signifikan terhadap pola tanam dan produktivitas pertanian di sejumlah wilayah.
“Kami berharap dukungan pemerintah pusat agar irigasi yang rusak bisa segera diperbaiki. Air menjadi faktor penting untuk keberhasilan pertanian kami,” tegas Indah.
Ia juga menyoroti masalah harga pupuk yang kerap kali melampaui harga eceran tertinggi (HET), menyulitkan petani dalam menjaga efisiensi biaya produksi.
Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan komitmen pemerintah provinsi untuk mendukung sektor pertanian di Lumajang, termasuk percepatan perbaikan sarana dan prasarana dasar.
“Kunjungan itu menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan daerah serta mendorong peningkatan kesejahteraan petani melalui kolaborasi lintas pemerintahan,” jelas Emil.
- Penulis :
- Balian Godfrey