billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Kemendukbangga Sebut Program Tamasya Mampu Bikin Ibu Tenang Bekerja

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Kemendukbangga Sebut Program Tamasya Mampu Bikin Ibu Tenang Bekerja
Foto: Ibu lebih tenang bekerja, Kemendukbangga sebut Program Tamasya unggul dalam pengasuhan anak(Sumber: ANTARA Kaltim/ M Ghofar)

Pantau - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menyatakan bahwa Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) terbukti mampu membuat para ibu merasa lebih tenang saat bekerja karena pengasuhan anak dilakukan secara profesional dan terstandarisasi.

Program Tamasya menyediakan tenaga pengasuh tersertifikasi, psikolog anak, dokter spesialis anak, serta laporan bulanan mengenai tumbuh kembang anak.

Deputi Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kemendukbangga, Wahidin, menyampaikan bahwa program ini unggul karena melibatkan kolaborasi dengan lembaga pemerintah maupun swasta.

Daycare terstandar ini dianggap sangat membantu dalam pengasuhan anak-anak yang orang tuanya bekerja di luar rumah.

Bagian dari Lima Program Prioritas Quick Wins Kemendukbangga

Program Tamasya menjadi satu dari lima Quick Wins Kemendukbangga dalam mempercepat pencapaian keluarga sejahtera di Indonesia.

Empat Quick Wins lainnya adalah:

  • Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) – Gerakan bantuan untuk keluarga berisiko stunting dengan target sejuta balita yang dibantu pihak yang menjadi orang tua asuh.
  • Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) – Inisiatif untuk menguatkan peran ayah dalam pengasuhan anak demi menjawab fenomena fatherless yang umum terjadi.
  • Program Lansia Berdaya (Sidaya) – Memberikan layanan kepada sejuta lansia agar tetap sehat, mandiri, dan produktif melalui berbagai pemberdayaan dan layanan kesehatan gratis tanpa rujukan.
  • AI - Super Apps Keluarga Indonesia – Aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang memuat berbagai layanan keluarga sejahtera, ditargetkan menjangkau sejuta generasi Z dan milenial.

Wahidin menyampaikan hal tersebut dalam Pertemuan Regional Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029 se-Kalimantan yang berlangsung di Kantor Gubernur Kalimantan Timur.

Ia menegaskan bahwa Indonesia tengah menuju puncak bonus demografi antara 2030–2035 dan akan menghadapi fenomena ageing population pada pertengahan abad ini.

Oleh karena itu, pembangunan kependudukan perlu disiapkan dengan baik agar menjadi berkah, bukan beban.

Penulis :
Balian Godfrey