Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR Komitmen Perbaiki Layanan Haji, Apresiasi Keputusan Arab Saudi Batalkan Pengurangan Kuota

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

DPR Komitmen Perbaiki Layanan Haji, Apresiasi Keputusan Arab Saudi Batalkan Pengurangan Kuota
Foto: Wakil Ketua Komisi VIII DPR sekaligus Ketua Umum DPP PINSAR Singgih Januratmoko (sumber: PINSAR)

Pantau - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menegaskan bahwa DPR berkomitmen untuk memperbaiki layanan haji di musim haji mendatang, menjadikan pelaksanaan tahun ini sebagai bahan evaluasi.

Singgih menyatakan, "Beberapa kendala yang terjadi tahun ini harus menjadi pelajaran. Target kita adalah menghadirkan pelayanan haji yang makin prima, aman, nyaman, dan berkesan bagi seluruh jemaah."

Pembatalan Pengurangan Kuota Jadi Angin Segar

DPR mengapresiasi keputusan Pemerintah Arab Saudi yang membatalkan rencana pengurangan kuota haji sebesar 50 persen bagi jemaah Indonesia.

"Kami sangat bersyukur dan menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas kebijakan yang sangat responsif ini. Ini bukti nyata dari eratnya hubungan bilateral dan kerja sama keagamaan antara Indonesia dan Arab Saudi," ujar Singgih.

Keputusan ini membawa angin segar bagi program haji Indonesia sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat terhadap potensi bertambahnya antrean jemaah.

"Ini adalah amanah besar yang harus dijawab dengan persiapan yang lebih matang dan optimal. Kita tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan," tutur Singgih.

Sebelumnya, Arab Saudi sempat berencana memangkas kuota haji Indonesia sebesar 50 persen karena kurangnya tata kelola dan transparansi dalam pelaporan data kesehatan jemaah.

Namun rencana tersebut dibatalkan setelah diketahui bahwa Indonesia tengah merevisi Undang-Undang Penyelenggaraan Haji, termasuk membentuk badan khusus setingkat kementerian untuk mengelola haji secara profesional.

Fokus Perbaikan Penyelenggaraan Haji 2026

Singgih menekankan beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dalam penyelenggaraan haji tahun 2026.

Pertama, manajemen pelayanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, termasuk fasilitas tenda, sanitasi, dan pergerakan jemaah.

Kedua, peningkatan kualitas akomodasi dan transportasi, seperti standar hotel serta kelancaran perjalanan antar lokasi ibadah dan antar-masyair.

Ketiga, pelayanan konsumsi yang memperhatikan kualitas serta ketepatan waktu distribusi makanan sesuai kebutuhan dan preferensi gizi jemaah.

Penulis :
Arian Mesa