
Pantau - Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menghadiri kegiatan kick off pelatihan paralegal Muslimat NU di Jakarta pada Sabtu.
Kehadiran Khofifah terjadi setelah ia tiba dari Tanah Suci pada Jumat malam, 13 Juni 2025.
"Alhamdulillah, kami tiba di Indonesia tadi malam. Pagi ini kami langsung hadir di kegiatan ini, yang sebenarnya pelatihan paralegal kali ini merupakan tindak lanjut arahan dari Ketua Umum PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) pada saat Rakernas Muslimat NU di Kalimantan Timur," ungkapnya.
Pelatihan ini diikuti oleh 2.500 peserta dari berbagai daerah.
Kegiatan tersebut mencatatkan diri dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai pelatihan paralegal perempuan terbesar di Indonesia.
Para peserta pelatihan akan membentuk sebanyak 1.794 pos bantuan hukum (posbankum) desa.
Langkah ini mendukung target nasional dalam membentuk 7.000 posbankum di seluruh Indonesia.
"Pelatihan ini dirancang untuk membekali kader-kader Muslimat NU sebagai paralegal komunitas, dengan pemahaman hukum dasar, pendampingan kasus, mediasi, serta advokasi sosial berbasis komunitas," ia mengungkapkan.
Khofifah menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan kontribusi nyata dalam memperkuat sistem hukum yang berkeadilan dan inklusif.
Fokus utama pelatihan adalah menangani persoalan sosial yang dihadapi perempuan dan anak di tingkat desa.
"Kami ingin menjadi bagian dalam penyelesaian masalah di lini paling bawah masyarakat. Semoga nanti pada September setelah permagangan dan menemui kasus, pelatihan ini bisa melahirkan paralegal bersertifikasi," ujarnya.
Ketua PP Muslimat NU, Arifah Choiri Fauzi, yang juga menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), menyebut kegiatan ini sebagai bentuk penguatan peran organisasi perempuan dalam memperjuangkan keadilan.
"Langkah strategis ini membuktikan bahwa organisasi perempuan mampu mengambil peran penting dalam memperkuat sistem keadilan yang inklusif dan berpihak pada kelompok rentan," kata Arifah.
- Penulis :
- Arian Mesa










