
Pantau - Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, secara resmi meluncurkan program Car Free Night bertajuk "Huma Betang Night 2025" pada Sabtu malam di Bundaran Besar Kota Palangka Raya.
"Huma Betang Night bukan sekadar hiburan malam, juga wadah pelestarian adat dan budaya masyarakat Dayak, sebagai kekayaan identitas daerah yang harus terus dijaga dan diwariskan", ujar Gubernur Agustiar dalam sambutannya.
Program ini bertujuan menciptakan ruang publik yang aman, nyaman, dan penuh warna budaya bagi masyarakat Kalimantan Tengah, sekaligus memberi ruang berkarya bagi para seniman lokal.
Dirancang sebagai panggung seni dan budaya yang rutin digelar tiap malam Minggu, Huma Betang Night menjadi ajang melestarikan budaya Dayak dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Car Free Night memberikan kesempatan bagi warga untuk menikmati suasana kota yang lebih santai, aman, dan bebas polusi di jantung ibu kota provinsi.
Penampilan Budaya dan Kehadiran Delegasi Internasional
Bundaran Besar Palangka Raya kini diarahkan menjadi pusat aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat, yang mencerminkan semangat keterbukaan dan kebersamaan.
"Mari bersama membangun Kalimantan Tengah yang lebih berkah, maju, dan sejahtera menuju Indonesia Emas 2045", ajak Agustiar Sabran.
Peluncuran acara ini turut dihadiri oleh Senator Parlemen Turki Serkan Bayram beserta rombongan pengusaha dan delegasi dari Turki yang sebelumnya melakukan silaturahmi dengan gubernur di Istana Isen Mulang.
Kehadiran mereka menandai semangat persahabatan lintas negara yang diusung Pemprov Kalimantan Tengah.
Acara dimeriahkan berbagai pertunjukan seni budaya, termasuk tari Giring-Giring dari anak-anak SSB Tunjung Nyaho, musik dan tari dari SSB Darung Tingang, tari Dadas Bawo oleh seniman Palangka Raya, serta peragaan busana dari Dekranasda Kalteng.
Puncak acara diisi oleh penampilan artis ibu kota Tri Suaka dan Nabila Maharani yang sukses menghibur ribuan warga dengan antusias.
- Penulis :
- Balian Godfrey