Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Disdikbud Kalbar Perkuat Ekosistem Pendidikan Vokasi, Fokus pada Daya Saing Global Lulusan SMK

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Disdikbud Kalbar Perkuat Ekosistem Pendidikan Vokasi, Fokus pada Daya Saing Global Lulusan SMK
Foto: Disdikbud Kalbar Perkuat Ekosistem Pendidikan Vokasi, Fokus pada Daya Saing Global Lulusan SMK(Sumber: ANTARA/Narwati)

Pantau - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat terus memperkuat ekosistem pendidikan vokasi melalui kolaborasi strategis antara sekolah menengah kejuruan (SMK) dan industri, demi mendorong daya saing lulusan di pasar kerja nasional dan internasional.

Lulusan SMK Masih Rentan Menganggur, Perlu Langkah Konkret dan Kolaboratif

Kepala Disdikbud Kalbar, Rita Hastarita, menyampaikan komitmen tersebut dalam Rapat Koordinasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Provinsi Kalbar yang digelar di Kabupaten Bengkayang.

"Dengan semangat kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama, Rakor MKKS SMK Provinsi Kalbar di Kabupaten Bengkayang ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendorong pendidikan vokasi lebih progresif dan berdampak luas bagi pembangunan Kalbar," ungkapnya.

Rita menyoroti pentingnya orientasi global dalam pendidikan vokasi, mengingat terdapat lebih dari satu juta lowongan kerja internasional yang dapat diisi oleh lulusan SMK.

Namun realitasnya, lulusan SMK masih tercatat sebagai kelompok pengangguran terbuka tertinggi di Indonesia.

"Lulusan SMK tercatat sebagai kelompok pengangguran terbuka tertinggi di Indonesia. Hambatan utama yang dihadapi adalah rendahnya penguasaan bahasa asing serta minimnya kesesuaian kompetensi dengan kebutuhan industri global," jelasnya.

Salah satu peluang konkret datang dari perusahaan asal Tiongkok yang menawarkan gaji hingga Rp15 juta per bulan, namun masih belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan kompetensi dan kemampuan bahasa Mandarin serta Inggris lulusan SMK.

Sinergi SMK dan Industri Jadi Kunci Transformasi Pendidikan Vokasi

Untuk menjawab tantangan tersebut, Rita menegaskan perlunya kolaborasi konkret antara SMK dan dunia usaha maupun dunia industri (DUDI).

"Kemitraan strategis ini menjadi kunci agar SMK mampu mencetak lulusan yang adaptif dan siap kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," ujarnya.

Kolaborasi ini harus mencakup transfer pengetahuan, penyesuaian kurikulum berbasis kebutuhan industri, serta pembukaan jalur magang yang produktif bagi siswa.

Rakor MKKS diharapkan mampu menghasilkan rumusan strategis yang dapat memperkuat kemitraan lintas sektor dan meningkatkan daya saing lulusan SMK di Kalimantan Barat.

Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, turut mengapresiasi forum ini sebagai bentuk konsolidasi strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan vokasi.

"Dengan tema 'penguatan eksistensi MKKS SMK dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Kalimantan Barat', forum ini diharapkan mampu menjadi katalisator perubahan menuju sistem pendidikan vokasi yang adaptif, inklusif, dan berdaya saing," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan jejaring antar-SMK, optimalisasi teaching factory, link and match dengan industri, serta kurikulum yang sesuai dengan potensi lokal.

"Kami menempatkan pengembangan pendidikan vokasi sebagai bagian integral dari misi daerah, yaitu mewujudkan SDM yang unggul, berakhlak, dan berbudaya," tambahnya.

Di akhir kegiatan, Bupati juga mengajak para peserta Rakor untuk menikmati wisata alam unggulan Bengkayang seperti air terjun dan riam alami sebagai bagian dari promosi potensi lokal.

Penulis :
Aditya Yohan