HOME  ⁄  Nasional

BNPB Tegaskan Tak Ada Hubungan antara Bencana dan Presiden yang Menjabat

Oleh Adryan N
SHARE   :

BNPB Tegaskan Tak Ada Hubungan antara Bencana dan Presiden yang Menjabat

Pantau.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan tidak ada kaitannya banyaknya bencana dengan presiden yang menjabat. Pernyataan itu dikeluarkan agar isu tersebut tak digoreng-goreng saat tahun politik seperti sekarang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan pada hakikatnya bencana akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Jika bencana pada zaman dahulu tampak sedikit itu disebabkan karena ketidaaan atau kurangnya laporan bencana yang dilakukan.

Baca juga: BNPB: Gunung Anak Krakatau Naik Level Siaga, Zona Bahaya Diperluas 5 Km

"Tidak ada kaitan jumlah kejadian bencana terkait dengan kepemerintahan baik itu bencana alam maupun bencana yang terkait dengan antropogenik. Jadi faktanya akan seperti ini. Ke depan akan tambah banyak lagi karena semakin banyak laporan kejadian bencana," ujar Sutopo di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (28/12/2018).

Menurutnya, bencana ke depan akan terus meningkat apalagi bencana yang disebabkan oleh adanya ulah manusia seperti banjir, longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain. 

"Hutan semakin berkurang, disuritasi masih tinggi kondisi lingkungan rusak, lahan kritis meningkat, daerah aliran sungai kritis juga makin banyak. Otomatis rusaknya lingkungan tadi menyebabkan meningkatnya bencana," ungkapnya.

Sementara mengacu data yang dihimpun BNBP, tercatat bencana paling banyak terjadi pada saat era kepemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan jumlah kejadian bencana sebanyak 12.820 dan memakan korban mencapai 180.000 orang. 

Baca juga: BNPB: Pantai Ancol Aman dari Aktivitas Erupsi Gunung Anak Krakatau

Kemudian urutan kedua tertinggi bencana terjadi di era kepemimpinan Joko Widodo dengan jumlah bencana tercatat sebanyak 9.957 dan memakan jumlah korban 160.000 orang.

Kemudian di urutan ketiga ada di era kepemimpinan Megawati Soekarno Putri yakni terjadi bencana sebanyak 1.221 bencana dan memakan korban 1.722 orang. Disusul oleh era Soeharto bencana terjadi sebanyak 229, lalu Habibie terjadi sebanyak 127 bencana memakan korban 181 orang, dan yang terakhir era Gus Dur terjadi bencana sebanyak 138 peristiwa kemudian memakan korban 420 orang.

Penulis :
Adryan N

Terpopuler