Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Kebudayaan Dukung Festival Adat Budaya Nusantara sebagai Penggerak Kebudayaan Lokal

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menteri Kebudayaan Dukung Festival Adat Budaya Nusantara sebagai Penggerak Kebudayaan Lokal
Foto: Menteri Kebudayaan Dukung Festival Adat Budaya Nusantara sebagai Penggerak Kebudayaan Lokal (Sumber: Dokumentasi Kementerian Kebudayaan)

Pantau - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Festival Adat Budaya Nusantara yang dinilai dapat memperkuat persaudaraan masyarakat adat dan menjadi motor penggerak kemajuan kebudayaan lokal.

Dukungan Disampaikan Saat Pertemuan dengan MATRA

Pernyataan dukungan tersebut disampaikan Fadli Zon saat menerima kunjungan perwakilan Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, pada Selasa (1/7).

"Kementerian Kebudayaan sangat ingin bekerja sama. Sehingga apa bentuk kerja samanya, apa yang akan dijalankan, dan apa idenya, itu bisa menjadi ujung tombak kebudayaan Indonesia," ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, MATRA menyampaikan keinginan untuk menjalin kemitraan strategis dengan Kementerian Kebudayaan dalam hal promosi dan pelestarian budaya.

Beberapa usulan kerja sama dari MATRA meliputi pelatihan adat dan budi pekerti untuk generasi muda, penyelenggaraan festival tahunan, revitalisasi situs dan cagar budaya, pengembangan kurikulum muatan budaya lokal di sekolah dan perguruan tinggi, penguatan tradisi lisan, serta dokumentasi dan digitalisasi budaya lokal.

Festival Akan Jadi Ajang Promosi Budaya dan Pertemuan Raja-Raja Nusantara

MATRA juga menjelaskan rencana penyelenggaraan Festival Adat Budaya Nusantara sebagai ajang promosi budaya adat sekaligus tempat berkumpulnya raja-raja se-Nusantara.

Menteri Fadli Zon menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan bahwa Dana Indonesiana dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelestarian budaya lokal.

"Kita akan asistensi juga terkait Dana Indonesiana, supaya nanti dalam proses penyeleksian ada afirmasi bagi masyarakat adat," ia mengungkapkan.

Fadli juga menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kurikulum budaya lokal dan siap membantu menyampaikannya kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

"Jika ada masukan-masukan dari MATRA, apa yang mau didorong ke Kementerian Dikdasmen, kita bisa ikut untuk membantu," ujarnya.

Ia menambahkan pentingnya mendokumentasikan dan mendigitalisasi warisan budaya lokal sebagai upaya pelestarian jangka panjang.

"Dokumentasi dan digitalisasi budaya lokal perlu dilakukan. Dari NTB saja misalnya, kita tahu banyak sekali lontar. Lontar di NTB ini belum dilakukan digitalisasi, padahal ada sekitar 1.800," katanya.


 

Penulis :
Aditya Yohan