
Pantau - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa pembahasan mengenai calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia dilakukan secara rahasia dan tertutup sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam Rapat Paripurna DPR RI, nama-nama calon duta besar disampaikan tanpa menyebutkan negara penempatan maupun identitas calon secara rinci.
Proses pembahasan dilakukan oleh Komisi I DPR RI melalui mekanisme uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, sebagaimana telah diatur dalam tata tertib lembaga legislatif tersebut.
"Hasil pembahasan komisi terkait dilaporkan kepada pimpinan DPR dan pimpinan DPR menyampaikan hasil pembahasan komisi terkait kepada Presiden secara rahasia", ungkap Puan dalam keterangan resminya.
Prosedur Rahasia Sudah Sesuai Ketentuan
Puan menegaskan bahwa prosedur pembahasan secara rahasia bukan hal baru dan telah diterapkan dalam proses penunjukan duta besar sebelumnya.
Ia mengakui adanya kemungkinan kebocoran informasi mengenai nama calon duta besar ke publik, namun menegaskan bahwa DPR bukanlah sumber kebocoran tersebut.
"Kalau ada yang bocor, saya pastikan bukan dari DPR", ia mengungkapkan.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI, T.B. Hasanuddin, menyebut bahwa calon duta besar sedang disiapkan untuk negara-negara strategis seperti Amerika Serikat, Korea Utara, dan Jepang, meskipun belum dapat menyebutkan nama-namanya secara terbuka.
12 Posisi Dubes Masih Kosong
Saat ini, terdapat 12 posisi duta besar yang masih kosong, yaitu untuk Amerika Serikat, Jerman, Korea Utara, PTRI PBB Jenewa, PTRI PBB New York, Meksiko, Afghanistan, Azerbaijan, Libya, Madagaskar, Myanmar, dan Polandia.
Puan berharap proses seleksi berjalan lancar sehingga duta besar dapat segera bertugas untuk memperkuat hubungan diplomatik Indonesia di kancah internasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan