
Pantau - Puluhan ribu perempuan Indonesia dari 40 organisasi masyarakat dan komunitas tergabung dalam aksi damai bertajuk “Satu Juta Perempuan untuk Gaza” atau “One Million Women for Gaza” yang digelar di Jakarta pada Minggu, 6 Juli 2025.
Aksi ini menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Perwakilan gerakan solidaritas perempuan untuk Palestina, Finda Musfindayani, menekankan bahwa pemboikotan produk tertentu merupakan langkah nyata untuk menghentikan aliran dana ke pihak-pihak yang mendukung pendudukan Israel.
"Dengan tidak mengunjungi gerai cepat saji mereka dan tidak membeli produk mereka, masyarakat ikut menghambat pendanaan untuk pembelian amunisi," ungkap Finda.
Ia juga menambahkan bahwa aksi ini mendukung pemberdayaan ekonomi nasional.
"Kita juga dapat meningkatkan pemasaran produk-produk UMKM negara kita," ujarnya.
Kampanye #GantiProduk dan Dukungan Perempuan Lintas Sektor
Aksi damai ini diinisiasi oleh PP Wanita Islam dan ARIBP Perempuan, dan mencakup kegiatan edukatif, kultural, serta ekonomi.
Kegiatan meliputi orasi lintas agama dan profesi, doa bersama, panggung budaya dengan puisi dan musik religi, serta testimoni dari para korban agresi dan pejuang kemanusiaan.
Salah satu fokus utama adalah kampanye #GantiProduk, yaitu ajakan untuk meninggalkan produk yang mendukung pendudukan Israel dan menggantinya dengan produk halal lokal dan buatan UMKM perempuan.
Kampanye ini bertujuan memperkuat jaringan ekonomi alternatif nasional dan membangun kemandirian konsumsi masyarakat.
Finda menyampaikan bahwa partisipasi perempuan dari berbagai latar belakang seperti guru, pelajar, mahasiswa, komunitas ojek online perempuan, tokoh nasional, hingga pemengaruh menunjukkan bahwa boikot adalah aksi strategis yang bermartabat.
Aksi ini juga mendorong kesadaran kolektif masyarakat Indonesia agar mendukung Palestina tidak hanya melalui doa atau demonstrasi, tetapi juga lewat keputusan konsumsi harian yang berpihak pada kemanusiaan dan keadilan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf