Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Ternate Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Maluku Utara, Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BMKG Ternate Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Maluku Utara, Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
Foto: (Sumber: Afghanistan Luncurkan Kampanye Vaksinasi Polio untuk Lindungi 7,3 Juta Anak di 19 Provinsi)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Maluku Utara untuk periode 21 hingga 27 Juli 2025.

Kepala BMKG Sakimin menjelaskan bahwa kondisi atmosfer saat ini dipengaruhi oleh sirkulasi angin di bagian utara yang membentuk pola belokan angin (shearline) dan konvergensi, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Maluku Utara.

"Umumnya cuaca di Maluku Utara selama periode ini diprakirakan berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang yang bersifat fluktuatif dan dapat terjadi pada pagi, siang/sore, malam hingga dini hari," ungkapnya.

Hujan Merata di Sebagian Besar Wilayah Maluku Utara

BMKG mencatat bahwa pada tanggal 21 hingga 22 Juli 2025, sebagian besar wilayah Maluku Utara diprakirakan mengalami hujan ringan hingga sedang, termasuk Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.

Kondisi cuaca serupa diperkirakan masih akan berlangsung pada 23 hingga 24 Juli 2025.

Sedangkan pada periode 25 hingga 27 Juli 2025, potensi hujan masih tetap merata di sebagian besar wilayah Maluku Utara.

BMKG mengingatkan bahwa hujan yang terus-menerus dan bersifat lokal ini berpotensi menimbulkan dampak hidrometeorologi.

Imbauan kepada Pemerintah dan Masyarakat

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dampak turunan dari cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jarak pandang berkurang, dan angin kencang.

Selain itu, BMKG juga meminta pemerintah daerah, BPBD, Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Dirlantas Polda Maluku Utara untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air dalam menghadapi peningkatan curah hujan.

Koordinasi dan komunikasi antar-instansi juga diimbau untuk ditingkatkan sebagai bagian dari kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Masyarakat diminta untuk mengenali potensi bencana di lingkungannya, tidak membuang sampah sembarangan, serta menjaga kebersihan dan keteraturan lingkungan.

"Seluruh komponen masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG Sultan Babullah Ternate," tutup Sakimin.

Penulis :
Aditya Yohan