HOME  ⁄  Nasional

Bapanas Ajak Penggilingan Padi Perkuat Stok Beras Bulog Jelang Panen Gadu Agustus 2025

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Bapanas Ajak Penggilingan Padi Perkuat Stok Beras Bulog Jelang Panen Gadu Agustus 2025
Foto: (Sumber: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. ANTARA/Harianto)

Pantau - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta penggilingan padi di seluruh Indonesia untuk mendukung Perum Bulog dalam menambah cadangan beras pemerintah menjelang panen gadu pada Agustus 2025.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan pentingnya peran penggilingan padi dalam menjaga stabilitas pangan nasional.

"Saya minta teman-teman penggilingan padi membantu Bulog untuk top up stock, karena bulan depan (Agustus) itu adalah panen gadu," ujar Arief.

Panen Gadu Jadi Momen Penting Perkuat Cadangan Beras Nasional

Panen gadu merupakan panen besar kedua setelah panen raya pada Maret–April, meskipun volumenya lebih kecil.

Namun demikian, periode ini tetap krusial dalam memperkuat cadangan beras nasional dan menjaga stabilitas harga di pasar.

Bapanas berharap kolaborasi dengan penggilingan padi dapat mempercepat dan mengoptimalkan pengumpulan beras dari panen gadu, sehingga intervensi harga di pasar bisa dilakukan secara lebih efektif.

Arief juga memastikan bahwa penguatan stok beras di gudang Bulog terus berjalan secara konsisten.

Produksi Diprediksi Naik, Intervensi Harga Dilanjutkan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Agustus 2025 diproyeksikan meningkat dari 2,22 juta ton pada Juni menjadi 3,07 juta ton.

Hingga Juli 2025, cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog tercatat telah mencapai lebih dari 4 juta ton.

Bulog sendiri terus melakukan penyerapan padi dalam negeri dengan bekerja sama dengan penggilingan padi swasta.

Arief menegaskan bahwa saat stok Bulog sudah kuat, pemerintah akan lebih leluasa melakukan intervensi ketika terjadi fluktuasi harga beras di pasar.

Dua Strategi Pemerintah Stabilkan Harga Beras

Pemerintah telah menjalankan dua strategi utama untuk menstabilkan harga beras sepanjang Juli 2025.

Strategi pertama adalah penyaluran bantuan pangan beras kepada 18.277.083 keluarga berpenghasilan rendah.

Untuk bulan Juni dan Juli, alokasi bantuan sebanyak 20 kilogram disalurkan dalam satu kali pengiriman.

"Dengan total alokasi 2 bulan, Juni dan Juli, penyalurannya dilakukan secara one shoot atau 1 kali salur," jelas Arief.

Strategi kedua adalah penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan target distribusi sebanyak 1,3 juta ton selama periode Juli hingga Desember 2025.

Distribusi ini ditujukan untuk menjaga harga beras tetap terjangkau di pasar dan memperkuat ketahanan pangan nasional menjelang akhir tahun.

Penulis :
Aditya Yohan