
Pantau - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Mashudi melakukan inspeksi mendadak ke tiga unit pelaksana teknis (UPT) pemasyarakatan di wilayah Tangerang, Banten, untuk memastikan layanan dasar, kondisi hunian, dan efektivitas program pembinaan warga binaan.
Sidak ke Lapas dan Apresiasi Program Kemandirian
Sidak dilakukan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tangerang, Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Tangerang.
Di Lapas Kelas IIA Tangerang, Mashudi memeriksa area dapur untuk memastikan pemenuhan hak warga binaan atas makanan sehat dan berkualitas, serta meninjau Induk Koperasi Pemasyarakatan Indonesia (Inkopasindo) dan area penatu lapas.
"Saya kira penyediaan bahan makanan di sini memenuhi standar. Kebersihan dan kerapian blok hunian juga cukup baik. Tentu ini menjadi komitmen yang perlu terus dijaga dan ditingkatkan," ungkapnya.
Sementara itu, di Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Mashudi mengapresiasi kegiatan pembinaan kemandirian yang dinilainya produktif dan modern.
"Lapas Pemuda Tangerang sudah menjadi Lapas modern yang produktif. Produk-produknya tidak kalah dari produk luar, baik pakaian, kerajinan tangan, bahkan kopi yang diracik warga binaan," ia mengungkapkan.
Sebanyak 40 warga binaan terlibat dalam berbagai kegiatan kemandirian, seperti kerja konveksi pakaian dinas, bordir atribut seragam, produksi batik ecoprint, dan pembuatan kerajinan celengan karakter.
Mashudi juga mencicipi kopi hasil racikan warga binaan dan menyampaikan pentingnya pengembangan pasar untuk produk-produk ini.
"Tugas kita bagaimana agar pemasaran produk ini semakin luas sehingga lebih dikenal masyarakat dan bisa memberikan manfaat ekonomi nyata bagi warga binaan," ujarnya.
Fokus pada Anak Binaan dan Penguatan Tim Petugas
Di LPKA Kelas I Tangerang, Mashudi meninjau lahan pelatihan seluas 17x68 meter yang disiapkan untuk pelatihan kemandirian bagi anak binaan.
Ia juga memantau pelaksanaan pendidikan formal melalui program Kejar Paket A, B, dan C.
"Tugas kita bukan hanya menjaga, tetapi memastikan setiap anak binaan memperoleh hak dasarnya, termasuk pendidikan dan pelatihan keterampilan. Ini bekal agar mereka bisa bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik," tegasnya.
Mashudi juga berpesan kepada seluruh petugas pemasyarakatan agar menjaga soliditas tim dengan komunikasi terbuka, koordinasi kuat, dan kewaspadaan tinggi dalam pelaksanaan tugas.
Menurutnya, pelayanan pemasyarakatan yang humanis, tertib, dan profesional hanya dapat terwujud jika seluruh unsur bekerja secara kompak dan saling mendukung.
- Penulis :
- Shila Glorya