
Pantau - Puluhan ribu warga Yaman turun ke jalan di ibu kota Sanaa pada Jumat, 25 Juli 2025, dalam aksi demonstrasi massal menentang kelaparan yang melanda Jalur Gaza akibat blokade berkepanjangan oleh Israel.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, terutama anak-anak dan ibu-ibu yang menjadi korban malanutrisi akibat terbatasnya akses bantuan kemanusiaan.
Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "Hentikan kelaparan di Gaza", "Hentikan perang di Gaza", dan "Blokade Israel di Gaza harus segera dicabut".
Kelaparan Meluas di Gaza, Aksi Pengantin di Tengah Protes
Menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, sedikitnya 122 warga Palestina telah tewas akibat kelaparan, sebagian besar merupakan anak-anak.
Israel diketahui telah membatasi aliran bantuan ke Gaza selama berbulan-bulan, yang menyebabkan krisis pangan akut di wilayah tersebut.
Di tengah demonstrasi di Sanaa, para peserta juga mengangkat foto-foto viral dari media massa yang menunjukkan ibu-ibu dan anak-anak Gaza yang mengalami malanutrisi akut.
Uniknya, beberapa pengunjuk rasa terlihat mengenakan pakaian pengantin.
Mereka menyatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa meskipun sedang merayakan hari pernikahan, mereka tetap bergabung dalam aksi sebagai bentuk kemarahan terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Negosiasi Mandek, Houthi Terus Lancarkan Serangan ke Israel
Negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas yang digelar di Qatar dalam beberapa minggu terakhir belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Sementara itu, kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman terus meluncurkan rudal balistik dan drone ke arah Israel sejak November 2023.
Langkah tersebut diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina serta upaya menekan Israel untuk mengakhiri perang dan mencabut blokade terhadap Jalur Gaza.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf