Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Khofifah Apresiasi Sekolah Rakyat Terintegrasi 5 Ponorogo, Siap Cetak Anak Hebat dari Keluarga Tidak Mampu

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Khofifah Apresiasi Sekolah Rakyat Terintegrasi 5 Ponorogo, Siap Cetak Anak Hebat dari Keluarga Tidak Mampu
Foto: (Sumber: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyapa warga dan siswa Sekolah Rakyat saat meninjau program pengentasan kemiskinan ekstrem di Ponorogo, Jumat (12/7/2025). ANTARA/HO - Prokopim Pemprov Jatim)

Pantau - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kesiapan Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 5 di Kabupaten Ponorogo yang akan memulai proses belajar mengajar perdana pada 1 Agustus 2025.

Sekolah Luas dan Lengkap Siap Menjadi Model Nasional

Kunjungan Khofifah dilakukan ke lokasi sekolah di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Tambakbayan, Sabtu, 26 Juli 2025.

Ia menyebut bahwa sekolah ini berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektare, dengan fasilitas lengkap seperti ruang kelas, asrama, lapangan olahraga, hingga laboratorium.

"Sekolah Rakyat di Ponorogo ini sangat lengkap, luas, dan siap mencetak anak-anak hebat. Mulai dari kelas, asrama, lapangan olahraga, hingga laboratorium sudah disiapkan dengan baik," ungkap Khofifah.

Ponorogo menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki sistem pendidikan SR terintegrasi dari jenjang SD hingga SMA, selain Banyuwangi.

SR Terintegrasi 5 akan menampung 125 siswa dari keluarga tidak mampu yang tercatat dalam Desil 1 dan 2 Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), terdiri dari 25 siswa SD, 50 siswa SMP, dan 50 siswa SMA.

Pembinaan Karakter dan Mimpi Besar untuk Siswa Kurang Mampu

Sekolah ini menerapkan sistem boarding school yang dinilai efektif dalam membentuk karakter dan kedisiplinan siswa.

Khofifah meminta agar jadwal harian siswa diatur secara rinci, termasuk jam tidur, belajar malam, dan olahraga pagi.

"Senam pagi 30 menit misalnya, akan melatih kedisiplinan dan pembinaan fisik sejak dini. Pembinaan karakter juga bisa diperkuat dengan pendampingan dari TNI dan Polri," ujarnya.

Ia juga mendorong agar siswa diberi pelatihan bahasa Inggris bekerja sama dengan lembaga dari Kampung Inggris, Pare, Kediri.

Khofifah turut memberikan motivasi agar siswa berani bermimpi besar dan mengajak orang tua untuk memberi dukungan moral.

"Kalian bisa jadi dokter, guru, polisi, tentara, bahkan bupati atau gubernur. Jangan takut bermimpi tinggi," katanya.

Kepala SR Terintegrasi 5 Ponorogo, Devitri Candrawati, menyatakan bahwa revitalisasi sarana dan prasarana hampir selesai, termasuk pengiriman bantuan kasur dan peralatan belajar.

Siswa kelas 1 SMA, Muhammad Lutfi Oktavia Ramadhani, mengungkapkan rasa syukurnya bisa bersekolah di SR dan berharap sistem asrama akan membentuk tanggung jawab dan disiplin.

Siti Fatima Azara, siswi kelas 1 SMP, juga menyampaikan kegembiraannya karena mendapat hadiah sepatu dari Gubernur. "Senang sekali, jadi makin semangat sekolah," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo menargetkan pembangunan tahap akhir rampung sebelum 1 Agustus.

Tahun depan, sekolah serupa juga direncanakan dibangun di Kecamatan Jenangan dengan luas lahan mencapai 8 hektare.

Penulis :
Aditya Yohan