
Pantau - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara langsung melaporkan progres program cetak sawah baru kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu sore.
Amran menyampaikan bahwa pelaksanaan program cetak sawah berjalan dengan baik di berbagai wilayah luar Pulau Jawa, seperti Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
"Beliau tanya progress cetak sawah, saya sampaikan kepada Beliau berjalan dengan baik mulai dari Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Insyaallah berjalan tepat waktu," ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Mentan Amran juga melaporkan perkembangan produksi dan ketersediaan stok beras nasional.
Ia menjelaskan bahwa stok beras nasional dalam kondisi aman dengan cadangan mencapai 4,2 juta ton.
Kementerian Pertanian menyiapkan 1,3 juta ton beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan 365.000 ton untuk program bantuan sosial.
"Totalnya 1,5 juta ton. Stok kita 4,2 juta ton. Semuanya aman," ia mengungkapkan.
Program Cetak Sawah dan Target Swasembada Pangan
Program cetak sawah dan optimalisasi lahan menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan sesuai visi Presiden Prabowo.
Pemerintah menargetkan perluasan sawah baru hingga 225.000 hektare pada tahun 2025.
Untuk memastikan tercapainya target tersebut, Amran menerapkan pemantauan harian terhadap luas tambah tanam (LTT).
"Pemantauan terhadap LTT harus dilakukan secara harian untuk menjamin tercapainya target swasembada. Kalau mau pangan terpenuhi, harus evaluasi harian, bukan bulanan," tegas Amran.
Selain cetak sawah, Kementerian Pertanian juga menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dalam revitalisasi dan pembangunan jaringan irigasi pertanian, termasuk jaringan primer, sekunder, dan tersier.
Anggaran yang disiapkan untuk revitalisasi irigasi pada 2025 mencapai Rp12 triliun.
Amran optimistis bahwa produksi beras tahun 2025 akan meningkat signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Target produksi padi nasional pada tahun 2025 ditetapkan sebesar 32 juta ton.
Pertemuan dengan Sejumlah Menteri dan Pejabat Negara
Selain Mentan Amran, Presiden Prabowo juga memanggil sejumlah menteri lainnya ke Istana, antara lain Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
Presiden dijadwalkan melakukan rapat lanjutan bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana.
- Penulis :
- Arian Mesa