Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri Arifah Fauzi Soroti Perusakan Rumah Ibadah GKSI Anugerah dan Desak Perlindungan Anak

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menteri Arifah Fauzi Soroti Perusakan Rumah Ibadah GKSI Anugerah dan Desak Perlindungan Anak
Foto: (Sumber: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi. ANTARA/HO-KemenPPPA)

Pantau - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, menyatakan akan memantau secara langsung proses penanganan kasus perusakan rumah ibadah jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah di Padang yang menyebabkan dua anak mengalami luka-luka.

Insiden ini terjadi pada Minggu, 27 Juli, saat sekelompok massa mendatangi dan membubarkan kegiatan ibadah jemaat GKSI Anugerah di Kota Padang, Sumatera Barat.

Salah satu video yang viral menunjukkan sejumlah pria, beberapa membawa kayu, berteriak dan memaksa jemaat keluar dari rumah doa.

Dalam kekacauan tersebut, kaca jendela dipecahkan, pagar rumah ibadah dibongkar, kursi plastik dihancurkan, dan berbagai fasilitas dirusak.

Anak-anak menangis ketakutan dan jemaat panik segera menyelamatkan diri dari lokasi.

Setelah tempat ibadah kosong, massa terus melakukan perusakan hingga rumah doa dalam kondisi rusak berat.

Komitmen Pemerintah dalam Perlindungan Anak

Menteri Arifah menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal proses pendampingan terhadap anak-anak korban serta memastikan koordinasi lintas sektor berjalan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

"Toleransi bukan hanya slogan, tapi harus menjadi nilai yang diwujudkan dalam setiap tindakan, terutama saat menyangkut kepentingan terbaik anak. Tidak ada kompromi terhadap kekerasan, terlebih jika itu menyasar anak", ungkapnya.

Ia juga menyatakan bahwa penegakan hukum menjadi hal penting demi keadilan bagi korban dan untuk mencegah kekerasan serupa ke depannya.

Menurutnya, menciptakan ruang aman bagi anak bukan hanya tugas orang tua atau guru, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Ajakan untuk Masyarakat dan Langkah Pencegahan

Menteri Arifah mengimbau agar masyarakat memperkuat komunikasi lintas agama guna mencegah konflik yang dapat membahayakan anak-anak.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama saling menjaga dan memberikan perlindungan bagi anak di lingkungan terdekat. Peran masyarakat sebagai lingkungan sosial tempat anak bertumbuh dan berkembang juga memiliki andil besar dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak", ia mengungkapkan.

Pihak kementerian berkomitmen terus mengikuti perkembangan penanganan kasus dan memastikan anak-anak korban mendapatkan pemulihan yang layak.

Penegakan hukum terhadap pelaku perusakan menjadi sorotan penting dalam proses ini.

Penulis :
Aditya Yohan