Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BPBD Bantul Salurkan 160.000 Liter Air Bersih ke Trimurti, Kekeringan Meluas Akibat Dam Sungai Progo Jebol

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BPBD Bantul Salurkan 160.000 Liter Air Bersih ke Trimurti, Kekeringan Meluas Akibat Dam Sungai Progo Jebol
Foto: (Sumber: Penyaluran bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan di Kelurahan Trimurti Srandakan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/HO-BPBD Bantul)

Pantau - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, yang mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau dan jebolnya groundsill di Sungai Progo.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, menyampaikan bahwa hingga Selasa, 29 Juli 2025, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 32 tangki air atau sekitar 160.000 liter ke wilayah terdampak.

"Droping air bersih ke wilayah Kelurahan Trimurti sampai dengan Selasa (29/7) sudah sebanyak 32 tangki atau sekitar 160.000 liter," ujarnya.

Distribusi bantuan dimulai sejak 2 Juli 2025 dan terus dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan warga.

Lima Pedukuhan Terdampak, Warga Mulai Krisis Air Bersih

Penyebab utama kekeringan di wilayah tersebut adalah jebolnya groundsill atau dam di aliran Sungai Progo yang berada di wilayah Kecamatan Srandakan.

Lima pedukuhan yang terdampak langsung yakni Srandakan, Bendo, Nengahan, Gerso, dan Lopati.

Total warga terdampak tercatat sebanyak 546 kepala keluarga atau sekitar 1.880 jiwa.

"Diduga karena kerusakan groundsill di Srandakan, karena sudah sekitar lima sampai enam tahun lalu kalau kemarau aman-aman saja tidak kekeringan, tapi sejak adanya groundsill jebol diduga menimbulkan kekeringan yang sampai saat ini ada lima pedukuhan," jelas Antoni.

Awalnya hanya tiga pedukuhan yang terdampak, namun kini berkembang menjadi lima dan berpotensi terus meluas.

Bantuan Juga Disalurkan ke Ponpes di Guwosari

Selain wilayah Trimurti, BPBD Bantul juga menyalurkan bantuan air bersih ke sebuah pondok pesantren di Pedukuhan Bungsing, Kelurahan Guwosari, Kecamatan Pajangan pada 25 Juli 2025.

Bantuan yang disalurkan ke pesantren tersebut sebanyak 10.000 liter menggunakan armada truk dari Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul.

Pondok pesantren itu dihuni oleh 297 santri dan pengasuh yang juga mengalami krisis air bersih akibat kekeringan.

Koordinasi dengan BMKG Masih Ditunggu

Terkait kesiapan menghadapi kekeringan yang berpotensi meluas, BPBD Bantul masih menunggu koordinasi lebih lanjut dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta instansi terkait di lingkup DIY.

"Kalau sampai saat ini belum ada koordinasi di tingkat Kabupaten Bantul maupun DIY, sambil tetap melihat update cuaca dari BMKG. Termasuk melihat perkembangan meluasnya dampak kekeringan," kata Antoni.

Penulis :
Ahmad Yusuf