billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gubernur NTT Dukung Film Mahasiswa Ru’Jara: The Journey Begins, Bukti Kreativitas Anak Muda Daerah

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Gubernur NTT Dukung Film Mahasiswa Ru’Jara: The Journey Begins, Bukti Kreativitas Anak Muda Daerah
Foto: (Sumber: Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena saat bertemu dengan sejumlah mahasiswa Undana di ruangannya di Kupang, Selasa (5/8). ANTARA/HO-Humas Pemprov NTT)

Pantau - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menyatakan kebanggaannya terhadap film pendek Ru’Jara: The Journey Begins yang dinilai sebagai bukti berkembangnya kreativitas anak muda NTT di kancah nasional dan internasional.

Pernyataan tersebut disampaikan usai bertemu dengan Microfilms, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Audio Visual dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana (Undana).

Pemerintah Provinsi NTT menyatakan siap memberikan dukungan dan memfasilitasi pemutaran film tersebut secara luas untuk memotivasi generasi muda agar terus berkarya secara positif.

Ajak Kolaborasi Proyek Kreatif dan Pelestarian Budaya

Gubernur Melki Laka Lena turut mengajak Microfilms untuk terlibat dalam proyek kesenian audio visual Pemerintah Provinsi NTT, seperti produksi film tentang pahlawan nasional asal NTT Riwu Ga, penyelenggaraan Festival Film NTT, serta pembuatan film berlatar kekayaan budaya dan alam NTT.

Ia juga telah meminta Dinas Pariwisata NTT menyiapkan perjanjian kerja sama dengan Microfilms sebagai bentuk dukungan resmi pemerintah terhadap komunitas kreatif muda di daerah.

Dukungan ini diharapkan mampu mendorong lahirnya lebih banyak karya sinema yang tak hanya menghibur, tetapi juga mengangkat identitas lokal NTT ke panggung nasional dan internasional.

Film Bahasa Sabu Raih 15 Penghargaan dan Tembus Festival Internasional

Ru’Jara: The Journey Begins merupakan film berdurasi 15 menit yang diproduksi secara swadaya oleh mahasiswa NTT dari tahap penulisan naskah, penyutradaraan, hingga produksi.

Film ini menggunakan bahasa Sabu secara penuh dengan teks terjemahan sebagai bentuk pelestarian bahasa daerah.

Mengusung genre post-apocalyptic—yang tergolong baru dalam dunia perfilman NTT—Ru’Jara mengambil latar suasana pascakehancuran di Pulau Sabu hingga Kota Kupang dan sekitarnya.

Film ini telah berhasil menembus 16 festival film nasional dan 2 festival film internasional, yakni CinemaSHORT Asian Short Film Competition 2025 dan SeaShorts 2025 di Singapura.

Total 15 penghargaan telah diraih, dan film ini juga telah memperoleh lisensi lulus sensor untuk penayangan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta, Jawa Timur, Lampung, dan Maluku.

Gubernur Melki Laka Lena menyebut bahwa pencapaian ini harus dijadikan inspirasi bagi anak muda lain di NTT untuk terus berkarya dan menjadikan identitas lokal sebagai kekuatan utama dalam industri kreatif.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan