Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menag Nasaruddin Ajak FKUB Aktif Cegah Konflik Keagamaan dan Perkuat Solidaritas Sosial

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Menag Nasaruddin Ajak FKUB Aktif Cegah Konflik Keagamaan dan Perkuat Solidaritas Sosial
Foto: (Sumber: Menteri Agama Nasaruddin Umar saat konferensi pers pembukaan Silaturahmi Nasional Pusat Kerukunan Umat Beragama di Tangerang, Banten, Rabu (6/8/2025). ANTARA/Asep Firmansyah)

Pantau - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya peran aktif anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam memperkuat solidaritas sosial serta mencegah potensi konflik yang bermuatan keagamaan di tengah masyarakat.

"Kami mengimbau rekan-rekan yang terlibat dalam FKUB ini betul-betul hadir, dipanggil atau tidak dipanggil, diundang atau tidak diundang. Kita harus membantu masyarakat kita untuk mempertajam sensitivitasnya," ungkap Nasaruddin dalam sambutannya.

FKUB Diminta Hadir Tanpa Menunggu Undangan

Menag menekankan bahwa anggota FKUB harus terlibat secara aktif dalam dinamika sosial dan keagamaan yang terjadi di lingkungannya, tanpa perlu menunggu undangan formal dari siapa pun.

Ia menyampaikan bahwa kehidupan beragama di Indonesia harus dibangun atas dasar kebersamaan, penghargaan antarsesama, dan penolakan terhadap sikap egois yang berpotensi memicu gesekan sosial.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menyelaraskan dirinya dengan orang lain," ujarnya.

Dorongan Implementasi dan Dialog Lintas Iman

Dalam acara Silaturahmi Nasional FKUB, Nasaruddin meminta para peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara serius dan tidak hanya hadir saat pembukaan.

Menurutnya, para narasumber yang hadir memiliki pandangan dan pengalaman yang penting dalam membangun dan mempertahankan kerukunan nasional.

"Mari kita implementasikan apa yang kita peroleh di sini untuk kedamaian masyarakat di manapun juga. Melalui FKUB yang kuat, kita bisa akhiri segala bentuk konflik bertema keagamaan," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa konflik keagamaan yang terjadi selama ini lebih banyak dipicu oleh kesalahpahaman antar kelompok masyarakat, bukan berasal dari ajaran agama itu sendiri.

Menag juga mendorong lahirnya hegemoni sosial yang terbuka dan inklusif melalui pendekatan lintas iman (interfaith).

"Dengan kebersamaan yang kita bangun, kita akan menjadi masyarakat yang cair, tidak kaku, dan memiliki solidaritas yang sangat fundamental. Mari kita jadikan seluruh warga Indonesia sebagai satu kesatuan, tidak ada orang lain, semuanya adalah kita," katanya.

Silaturahmi Nasional FKUB diharapkan mampu menghasilkan rumusan konkret guna memperkuat kerukunan antarumat beragama dan meningkatkan peran tokoh agama dalam menjaga harmoni sosial di berbagai daerah.

Penulis :
Aditya Yohan

Terpopuler