
Pantau - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin Sidang Kabinet Paripurna ke-8 sejak dirinya dilantik bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024.
Sidang tersebut digelar pada Rabu, 6 Agustus 2025, di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, dengan agenda utama membahas persiapan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Dalam sambutan pembuka, Presiden menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih atas kerja keras selama 10 bulan pertama masa pemerintahan.
"Saya sebagai Presiden, saya sebagai kapten kesebelasan, saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja keras saudara-saudara semuanya", ujarnya.
Strategi Ekonomi Dinilai Berhasil, Fokus pada Realisme dan Ketahanan Pangan
Presiden Prabowo menyoroti berbagai tantangan geopolitik dan geoekonomi global yang tengah berlangsung, termasuk konflik di Ukraina, Gaza, Lebanon, Suriah, ketegangan Israel–Iran, India–Pakistan, konflik Myanmar, dan perselisihan antarnegara ASEAN seperti Kamboja dan Thailand, serta ketidakpastian akibat kebijakan tarif Amerika Serikat.
Dalam konteks ini, Presiden memuji kinerja tim ekonomi nasional, yang terdiri dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Investasi, Menteri Luar Negeri, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
Presiden menyebut strategi transformasi bangsa yang diusung pemerintah didasarkan pada prinsip realisme, bukan sekadar idealisme, dengan mempertimbangkan kondisi aktual bangsa, regional, dan global.
Ia juga menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah prioritas utama dan bagian tak terpisahkan dari kemerdekaan negara.
"Tidak ada negara yang merdeka berdaulat tanpa dia bisa produksi makanannya sendiri", tegasnya.
Presiden menyebut transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo berjalan cepat dan mulus, yang turut mendukung kestabilan sektor pangan nasional.
Menurutnya, produksi pangan nasional kini berada dalam kondisi aman dan kuat.
Kritik terhadap Ekonomi Elitis dan Arahan Lanjutan Kabinet
Dalam sidang tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan kritik terhadap kelompok-kelompok di sektor ekonomi yang hanya mengejar keuntungan pribadi dan mengabaikan kesejahteraan rakyat.
"Bila perlu rakyat dimiskinkan terus agar mereka bisa menghisap kekayaan kita bagaikan menghisap darah", ujarnya dengan nada tegas.
"Kita tidak bisa dibohongi, kita tidak bisa ditipu lagi", lanjutnya.
Presiden mengungkapkan bahwa cadangan pangan pemerintah saat ini merupakan yang terbesar dalam sejarah, dan nilai tukar petani mengalami peningkatan.
Capaian-capaian lainnya akan disampaikan langsung oleh menteri-menteri terkait dalam sesi pelaporan.
Presiden menugaskan para menteri di sektor pangan, energi, pemberantasan kemiskinan, pembangunan SDM, kesehatan, dan perumahan untuk menyampaikan laporan kinerja masing-masing.
Sekretaris Kabinet diminta untuk segera mengatur jadwal pelaporan tersebut.
"Terima kasih", menjadi penutup arahan lengkap Presiden dalam sidang tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf