Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menteri LH Tegaskan Komitmen Sekolah Harus Kelola Sampah Sendiri, Target Nol Sampah pada 2029

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Menteri LH Tegaskan Komitmen Sekolah Harus Kelola Sampah Sendiri, Target Nol Sampah pada 2029
Foto: Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq memberikan arahan dalam acara deklarasi sekolah-sekolah Jakarta Utara menjadi Sekolah Adiwiyata di Jakarta Utara (sumber: KLH)

Pantau - Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan komitmennya untuk mengawal langsung sistem pengelolaan sampah di sekolah-sekolah, agar tidak membuang sampah ke luar lingkungan sekolah.

Komitmen Pemerintah dalam Transformasi Budaya Pengelolaan Sampah

Hanif menyampaikan bahwa pihaknya siap memperkuat peran sektor pendidikan untuk mendorong perubahan budaya pengelolaan sampah serta pelestarian lingkungan hidup.

"Melalui pendidikan di semua jenjang, kita berharap lahir simpul-simpul transformasi budaya penanganan sampah," ungkapnya.

Pernyataan tersebut disampaikannya di Jakarta pada Rabu (6/8), sehari setelah menyaksikan deklarasi komitmen dari 789 sekolah di Jakarta Utara untuk menjadi Sekolah Adiwiyata.

Program Sekolah Adiwiyata merupakan inisiatif yang menanamkan budaya cinta lingkungan melalui pendidikan, guna membentuk generasi yang peduli terhadap kelestarian alam.

KLH/BPLH menargetkan pengelolaan sampah 100 persen tercapai pada tahun 2029, dengan dimulai dari lingkup sekolah.

Pengelolaan Sampah Mandiri di Sekolah Jadi Prioritas

Hanif menegaskan, semua jenis sampah, baik organik maupun anorganik, harus ditangani langsung di lingkungan sekolah masing-masing dengan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), tanpa dibuang ke tempat lain.

"Ini wajib ditangani di sekolah masing-masing. Kami akan berdiskusi dengan Wali Kota (Jakarta Utara) untuk memastikan pengelolaan berjalan baik," ia mengungkapkan.

Sebagai langkah konkret, KLH/BPLH akan memberikan asistensi dan konsultasi kepada sekolah untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan optimal.

Ia juga secara khusus meminta Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara untuk mendukung penyelesaian masalah sampah di kawasan sekolah, mengingat wilayah ini menjadi pilot project nasional pengelolaan sampah.

Berdasarkan data KLH/BPLH, sejak Februari 2025, sekitar 2.000 sekolah di Indonesia telah bergabung dalam program Sekolah Adiwiyata.

Di Jakarta Utara, sebanyak 44 sekolah telah meraih penghargaan Adiwiyata di tingkat kota, provinsi, nasional, maupun mandiri.

Penulis :
Arian Mesa