billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Rencana Pembukaan 300 Hektare Lahan Transmigrasi di Pulau Galang untuk Pertanian dan Peternakan

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Rencana Pembukaan 300 Hektare Lahan Transmigrasi di Pulau Galang untuk Pertanian dan Peternakan
Foto: Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara (kiri) pada acara penyerahan SHM untuk warga relokasi di Tanjung Banun Batam, Kepulauan Riau (sumber: ANTARA/Amandine Nadja)

Pantau - Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara mengumumkan rencana pembukaan lahan seluas 300 hektare di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, yang akan difokuskan pada sektor pertanian dan peternakan untuk mendukung program swasembada pangan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.

Fokus Pemberdayaan dan Swasembada Pangan

"Saya baru diberikan otoritas membantu BP Batam dan Pemkot Batam untuk mencadangkan Pulau Galang sebagai wilayah transmigrasi. Sudah ada SK pencadangannya dari Pak Wali Kota," ungkap Iftitah.

Ia menjelaskan, jika Pulau Rempang akan difokuskan pada perikanan dan hortikultura, maka Pulau Galang akan diarahkan pada pertanian dan peternakan untuk memperkuat ketahanan pangan.

"Jika Rempang difokuskan untuk perikanan dan hortikultura, di Pulau Galang bisa untuk pertanian dan peternakan. Jadi bisa mendukung program swasembada pangan," ujarnya.

Menurut Iftitah, strategi ini merupakan bagian dari upaya memastikan masyarakat ikut menikmati manfaat dari investasi yang masuk ke Batam sebagai kota industri dan investasi.

"Kita ingin masyarakat ikut mendapatkan manfaat dari investasi yang ada karena transmigrasi modern bertujuan untuk memberdayakan masyarakat," katanya.

Pelatihan, Dialog, dan Prioritas Warga Lokal

Iftitah menilai, tingginya angka investasi di Batam belum berbanding lurus dengan kesejahteraan warga karena keterbatasan keterampilan yang membuat penyerapan tenaga kerja lokal masih rendah.

Transmigrasi di Pulau Galang akan difokuskan pada pelatihan dan pendampingan warga agar mampu bersaing di pasar kerja yang tercipta dari investasi.

"Nomor satu pasti warga lokal. Kementerian Transmigrasi mengedepankan masyarakat lokal terlebih dahulu untuk mengisi lapangan kerja yang akan terbuka," tegasnya.

Kawasan transmigrasi ini akan menjadi bagian dari perencanaan terintegrasi dengan investasi di Batam, Rempang, dan Galang, dengan pendekatan dialog untuk menghindari penolakan dari warga.

"Dialog akan kami kedepankan terlebih dahulu agar tidak ada penolakan berarti dari masyarakat," ujarnya.

Untuk wilayah Rempang yang sudah clean and clear, pemerintah akan mendorong percepatan investasi agar lapangan kerja segera tersedia bagi tenaga kerja lokal.

Penulis :
Shila Glorya