billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pengembangan Lapangan Migas OO-OX Dikawal Ketat SKK Migas, Target Beroperasi 2026

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Pengembangan Lapangan Migas OO-OX Dikawal Ketat SKK Migas, Target Beroperasi 2026
Foto: PHE ONWJ menerima kunjungan kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ke proyek pengembangan Lapangan OO-OX (sumber: PHE ONWJ)

Pantau - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengawal ketat pengembangan lapangan migas OO-OX yang masuk daftar proyek strategis nasional dengan target mulai beroperasi pada 2026.

Pengawasan Proyek dan Tantangan

Senior Manager Project Management SKK Migas Kosario M Kautsar menegaskan bahwa pihaknya tengah berpacu dengan waktu untuk memastikan proyek berjalan sesuai jadwal.

"Kita harus berpacu melawan waktu, bukan hanya mengejar angka, tapi menjaga keberlangsungan energi bangsa," ungkapnya di Jakarta, Selasa.

Kosario bersama timnya mengunjungi Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) guna memantau langsung pengembangan lapangan tersebut.

SKK Migas menargetkan progres proyek mencapai 70 persen pada kuartal I 2026.

Ia mengakui tantangan di akhir tahun seperti libur Natal, Tahun Baru, dan Idulfitri dapat memperlambat ritme kerja.

Meski demikian, Kosario menegaskan bahwa proyek harus tetap memenuhi target signifikan menjelang fase operasional penuh pada 2026.

Komitmen Pertamina dan Tahapan Pekerjaan

Project Manager PHE ONWJ Mohamad Abdurrafiq menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga keselamatan kerja, mempercepat konstruksi, dan mendorong inovasi lintas sektor untuk efisiensi operasi.

"Proyek OO-OX, bukan sekadar pekerjaan proyek biasa, tapi menjadi denyut nadi baru bagi energi Indonesia," ucapnya.

Pengembangan lapangan meliputi instalasi platform lepas pantai OOA dan pengeboran empat sumur pengembangan: OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4.

Lapangan OO-OX diperkirakan dapat menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD) dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD) pada kuartal I 2026.

Anjungan OOA PHE ONWJ telah berdiri di Laut Utara Jawa Barat dan kini memasuki fase penyambungan serta pemendaman pipa dengan dukungan Kapal PLB Kalinda.

Selain itu, persiapan konstruksi juga dilakukan di Onshore Processing Facility (OPF) Balongan sebelum dilanjutkan pengeboran sumur-sumur OOA oleh tim drilling perusahaan.

Penulis :
Shila Glorya